Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Tuesday, May 19, 2020

Hantu


Ia nyata. Bukan cuma di tengah belantara mimpi malam buta, ia menjelma pula di antara terang terik matahari. Wujudnya menyebar ke mana-mana, ke sudut-sudut paling gelap hingga ke pojokan sempit dengan benderang sinar sedikit. Sempoyongan, ia menyusup ke urat nadi. Menyeret sepasang kaki lemah, mata sayup memburu nafsu, melangkah terseok, beratus-ratus hari menggumpalkan darah ketakutan mengalir ke dalam hati. Menekan, menyiksa setiap hembusan nafas terhela.

" Siang ini bisa ketemu ? "
Tanpa suara, pesan itu langsung membuat tubuh bergetar merinding. Bentakan mulut menganga, barisan gigi gompal melengking makian menyerbu di depan mata. Wajah kurang darah menghadang, sorot merendahkan menusuk-nusuk ke ulu hati. Ia nyata meski belum ada.

Siang menjelang, bayang hitam menyelinap menembus remang keheningan, pintu ruangan dingin itu terbuka. Pelan tapi mengagetkan. Sekejap wajah menakutkan menyembul entah darimana. Hantu itu tersenyum. Lidahnya menjulur. Mengerikan !

" Selamat siang, dah maksi ? "
" Hayok bareng ! "
Raut kusut lalu bergerak mendekat. Bopeng bekas luka bakar memapar di depan mata. Hanya gelengan menjawab diam gemetar. Melangkah, ia menghampiri kian dekat.

Segera bau raga tercium menusuk, aroma menebar ke segala arah, busuk menarik-narik memaksa beranjak. Merajuk-rajuk manis, bualan kepalsuan berhamburan ke mana-mana. Ia mulai memelas, merangkul lembut, mengelus punggung kaku, menunduk bisu, menggigil ketakutan. Berbisik terus ia berbisik kenikmatan.

" Ayo lahh... "
" Ayoo lah... ", suaranya mendesis persis di telinga. Sigap cakar kuku-kuku kotor mencengkeram lengan. Sontak tangan ini menepis bergerak menghindar.

" Ada yang perlu dibicarakan. Tolonglah... ", Hantu itu merengek-rengek iba.

Ahhh ! Rupanya ia hendak menjelma manusia, sayang di depanku ia tak bisa !



Bekasi, 16 Mei 2020



No comments:

Post a Comment