Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Thursday, February 23, 2017

Immanuel Kant 1 : Hidup Dan Karyanya


Menjelang bagian akhir pada karyanya yang paling berpengaruh, Critique of Pure Reason (1781/1787), Kant berpendapat bahwa semua-filsafat pada akhirnya bertujuan menjawab tiga-pertanyaan ini :

Apa yang bisa saya tahu ?
Apa yang harus saya lakukan ?
Apa yang mungkin saya harapkan ?

Karya ini muncul pada awal masa paling-produktif dalam karirnya, dan pada akhir hidupnya Kant telah bekerja keras dengan sistematis, revolusioner, dan sering mendalam untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Dasar dari sistem Kant adalah doktrin Idealisme-Transendental yang menekankan perbedaan antara apa yang bisa kita alami ( alam-dunia, alam-yang-bisa-diamati ) dan apa yang tidak-bisa kita alami ( sesuatu yang supra-sensible super-sensible seperti Tuhan dan Jiwa ).

Kant berpendapat bahwa kita hanya-dapat memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang dapat kita alami. Dengan demikian, untuk menjawab pertanyaan :

" Apa yang bisa saya tahu ? "

Kant menjawab bahwa kita bisa mengetahui alam, dunia-yang-teramati, tetapi bagaimanapun, kita tidak-bisa memiliki jawaban atas berbagai pertanyaan terdalam metafisika.

Etika-Kant diorganisir di sekitar gagasan tentang Imperatif-Kategoris yang merupakan Prinsip-Etis-Universal yang menyatakan bahwa seorang manusia harus-selalu menghormati kemanusiaan orang lain, dan seseorang seharusnya hanya bertindak sesuai dengan aturan yang dapat dipegang oleh semua-orang.

Kant berpendapat bahwa hukum-moral adalah kebenaran-akal, dan karenanya bahwa semua-makhluk-rasional terikat oleh hukum-moral yang sama. Sehingga untuk menjawab pertanyaan :

" Apa yang harus saya lakukan ? "

Kant menjawab bahwa kita harus bertindak-rasional, sesuai dengan hukum-moral-universal.

Kant juga berpendapat bahwa teori-etika-nya mensyaratkan kepercayaan pada Kehendak-Bebas, Tuhan, dan Keabadian-Jiwa. Meskipun kita tidak-dapat memiliki pengetahuan tentang hal-hal ini, refleksi pada hukum-moral mengarah kepada keyakinan adanya-kebenaran di dalamnya, yang merupakan sejenis Iman / Keyakinan-Rasional.  Jadi untuk menjawab pertanyaan :

" Apa yang dapat saya harap ? "

Kant menjawab kita dapat berharap bahwa Jiwa kita adalah abadi dan bahwa ada benar-benar Tuhan yang merancang dunia sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan.

Sebagai tambahan terhadap tiga-titik fokus ini, Kant juga memberi kontribusi yang langgeng pada hampir semua bidang filsafat. Teori-Estetika-nya tetap berpengaruh di kalangan kritikus seni. Teori tentang pengetahuan Kant merupakan bacaan-wajib bagi banyak cabang filsafat-analitik. Kosmopolitanisme di belakang teori-politiknya mewarnai wacana tentang globalisasi dan hubungan internasional. Dan beberapa kontribusi ilmiahnya bahkan dianggap prekursor-intelektual untuk beberapa ide-ide dalam Kosmologi kontemporer.

Artikel ini menyajikan gambaran tentang ini dan kontribusi filosofis paling-penting lainnya dari Kant. Ini mengikuti prosedur standar untuk mengutip karya Kant. Bagian dari Critique of Pure Reason dikutip dengan mengacu pada nomor halaman di kedua-edisi yang terbit pada tahun 1781 dan tahun 1787.

Dengan demikian "( A805 / B833 )" mengacu pada halaman 805 pada edisi 1781 dan halaman 833 pada edisi 1787. Referensi ke seluruh karya Kant mengacu pada Volume-dan-Nomor halaman dari edisi resmi Deutsche Akademie karya Kant. Dengan demikian "( 5 : 162 )" mengacu pada Volume ke 5, halaman 162 edisi tersebut.


Kehidupannya

Kant lahir pada tahun 1724 di kota Prusia Königsberg sekarang Kaliningrad di Rusia. Orang tuanya adalah Johann Georg dan Anna Regina mereka menganut ajaran kristiani Pietists sebuah cabang keras dari Lutheranisme yang menekankan kerendahan-hati dan rahmat-ilahi. Meskipun mereka merawat Kant dalam tradisi ini, dia tidak pernah muncul dengan penampilan sangat simpatik sebagai seorang saleh yang taat-beragama.

Sebagai seorang pemuda, ia masuk ke dalam sekolah menengah Collegium Fridericianum di Königsberg, setelah itu ia kuliah di University of Königsberg. Meskipun pada awalnya ia memfokuskan studinya pada ilmu-klasik, ia segera menangkap dan memegang ilmu-filsafat yang menarik perhatiannya.

Rasionalisme Gottfried Leibniz (1646-1716) dan Christian Wolff (1679-1754) adalah yang paling berpengaruh pada dirinya selama tahun-tahun awal, tetapi dalam periode ini Kant juga diperkenalkan pada tulisan Isaac Newton (1642-1727).

Ibunya meninggal pada tahun 1737, dan setelah kematian ayahnya pada tahun 1746, Kant meninggalkan Universitas untuk bekerja sebagai guru/tutor pribadi untuk beberapa keluarga di pedesaan di sekitar kota.

Ia kembali ke Universitas pada tahun 1754 untuk mengajar sebagai Dosen Privat, yang berarti bahwa dia dibayar langsung oleh masing-masing siswa, bukan oleh Universitas. Ia menjalani hidupnya dengan cara ini sampai tahun 1770.

Kant menerbitkan banyak esai-dan-karya-pendek lainnya selama periode ini. Dia membuat kontribusi ilmiah kecil dalam bidang astronomi, fisika, dan ilmu bumi, dan menulis risalah-filosofis yang pada saat itu mengikatkan dirinya pada tradisi Leibnizian-Wolffian.

Tujuan profesional utama Kant selama periode ini pada akhirnya adalah untuk mencapai gelar Profesor Logika dan Metafisika di Universitas Königsberg. Dia akhirnya berhasil meraihnya pada tahun 1770 pada usia 46 tahun ketika ia menyelesaikan disertasinya yang kedua, yang pertama telah diterbitkan pada tahun 1755, yang sekarang disebut sebagai Disertasi Pelantikan ( Inaugural Dissertation ).

Para pengamat membagi karir Kant ke dalam dua-periode. Periode "Pra-Kritis" yaitu periode sebelum tahun 1770 dan periode "Kritis" yaitu periode setelah tahun 1770.

Setelah publikasi karyanya Inaugural Dissertation, Kant hampir tidak menerbitkan apa-apa selama lebih dari satu-dekade oleh karena itu periode ini disebut sebagai "Dekade Diam".

Namun, ini bukanlah apa-apa, ini hanya satu-periode berat untuk Kant. Setelah menemukan dan terguncang oleh tulisan Skeptisisme-Radikal dari Empirisme-Hume pada awal tahun 1770-an, Kant melakukan proyek-besar untuk menanggapi Hume.

Dia menyadari bahwa respons ini akan memerlukan reorientasi total dari pendekatan yang paling mendasar untuk metafisika dan epistemologi. Meskipun butuh waktu lebih lama dari yang direncanakan, proyeknya ini berbuah pada tahun 1781 dengan penerbitan edisi pertama karyanya Critique of Pure Reason.

Tahun 1780-an menjadi tahun yang paling produktif bagi karir Kant. Selain menulis Prolegomena to Any Future Metaphysics (1783) sebagai semacam pengantar pendek pada karya Critique, Kant juga menulis karya penting dalam etika Groundwork for the Metaphysics of Morals (1785) dan Critique of Practical Reason (1788), ia menerapkan filsafat-teoritis pada teori-fisik Newtonian Metaphysical Foundations of Natural Science (1786) dan ia secara substansial merevisi karya Critique of Pure Reason pada tahun 1787. Kant menutup dekade ini dengan publikasi kritiknya yang ketiga dan terakhir, Critique of the Power of Judgment (1790).

Meskipun produk dari tahun 1780-an adalah karya Kant yang paling dikenal, ia juga terus mempublikasikan tulisan-tulisan filosofis sepanjang tahun 1790-an. Dari catatan, karya selama periode ini adalah The Religion within the Bounds of Mere Reason (1793), Towards Perpetual Peace (1795), Metaphysics of Morals (1797), and Anthropology from a Pragmatic Point of View (1798).

Karyanya The Religion dihadiri beberapa kontroversi, dan menyebabkan Kant akhirnya berjanji pada Raja Prussia , Friedrich Wilhelm II , untuk tidak mempublikasikan apa pun yang membahas tentang agama. Kant kemudian menganggap janji itu batal setelah raja meninggal pada 1797.

Selama tahun-tahun terakhirnya, ia mengabdikan dirinya untuk menyelesaikan proyek-kritis dengan satu jembatan-akhir untuk ilmu-fisik. Sayangnya, demensia kelewat batas dari tahun-tahun terakhir Kant mencegahnya untuk menyelesaikan buku ini, pada akhirnya draft parsial dari karyanya kemudian diterbitkan dengan judul Opus Postumum.

Kant tidak pernah menikah dan ada banyak-cerita yang melukiskan dia sebagai orang-yang-aneh tapi eksentrik. Tetapi cerita-cerita ini tidak bersikap adil. Ternyata dia dicintai oleh teman-teman dan rekan-rekannya. Dia secara konsisten murah-hati kepada semua-orang di sekelilingnya, termasuk kepada pelayannya.

Dia secara umum dianggap sebagai seorang yang hidupnya bergairah dan menarik untuk diajak makan malam sebagai tamu, dan di kemudian hari berganti dirinya sebagai tuan-rumah. Dan dia adalah seorang guru yang setia dan populer sepanjang lima-dekade ia menghabiskan waktunya di dalam kelas.

Meskipun ia berharap ada upacara-pribadi-kecil ketika ia meninggal pada 1804, pada usia 79, pemakamannya dihadiri oleh ribuan-orang yang ingin memberikan penghormatan kepada :

" Orang Bijak Dari Königsberg "


Sumber:
http://www.iep.utm.edu/kantview/#H1
Pemahaman Pribadi


Kelapa Gading , 22 Februari 2017




No comments:

Post a Comment