Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Saturday, April 1, 2017

David Hume 1 : Hidup Dan Karyanya


“Hume adalah politik kami, Hume adalah perdagangan kami, Hume adalah filsafat kami, Hume adalah agama kami”. Pernyataan oleh filsuf abad kesembilan belas James Hutchison Stirling ini merefleksikan posisi yang unik dalam pemikiran intelektual yang dimiliki oleh filsuf Skotlandia David Hume. Hal penting yang membawa ketenaran Hume dalam pemikiran intelektual terdapat pada pendekatan skeptis yang berani terhadap berbagai bidang pembahasan filosofis. Dalam epistemologi, ia mempertanyakan gagasan umum dari identitas-pribadi, dan berpendapat bahwa tidak ada diri-permanen yang tetap terus menerus dari waktu ke waktu. Dia menghilangkan penjelasan standar mengenai hukum kausalitas dan berpendapat bahwa konsepsi kita tentang hubungan sebab-akibat adalah didasarkan pada kebiasaan kita berpikir, bukan dalam persepsi kekuatan kausal dalam dunia eksternal itu sendiri. Dia membela pandangan skeptis bahwa akal manusia secara inheren bertentangan, dan hanya melalui keyakinan yang tertanam alami, kita bisa mengendalikan cara kita melalui kehidupan sehari-hari. Dalam filsafat agama, ia berpendapat bahwa tidak masuk akal untuk percaya terhadap kesaksian peristiwa yang diduga ajaib, sesuai dengan itu ia mengisyaratkan bahwa kita harus menolak agama yang didirikan diatas kesaksian mukjizat. Dia melawan kepercayaan umum pada waktu itu bahwa eksistensi Tuhan bisa dibuktikan melalui argumen rancangan dunia atau kausalitas, Hume menawarkan kritik menarik terhadap bukti standar teistik. Dia juga mengembangkan teori tentang asal-usul keyakinan agama populer, berdasar pada gagasan psikologi manusia dan bukan berdasar argumen rasional atau wahyu ilahi. Tujuan yang lebih besar dari kritik itu adalah untuk memisahkan filsafat dari agama dan dengan demikian memungkinkan filsafat untuk mengejar tujuannya sendiri tanpa rasional yang over-ekstensi atau korupsi psikologis. Dalam teori moral, Hume melawan pandangan umum bahwa Tuhan memainkan peran penting dalam penciptaan dan penguatan nilai-nilai moral, ia menawarkan salah satu teori moral yang pertama murni sekuler, yang mendasarkan moralitas pada konsekuensi hasil tindakan kita yang menyenangkan dan berguna. Dia memperkenalkan istilah utilitas menjadi kosakata moral kita, dan teorinya merupakan cikal bakal untuk pandangan utilitarian-klasik, Jeremy Bentham dan John Stuart Mill. Ia terkenal karena posisi pendapatnya bahwa kita tidak dapat memperoleh 'harus' dari 'adalah', pandangan bahwa pernyataan kewajiban-moral tidak dapat hanya disimpulkan dari pernyataan fakta. Beberapa melihat Hume sebagai pendukung awal pandangan meta-ethical emotivis bahwa penilaian moral pada prinsipnya mengungkapkan perasaan kita. Dia juga membuat kontribusi penting untuk teori estetika dengan pandangannya bahwa ada standar rasa yang seragam dalam sifat manusia, dalam teori politik dengan kritiknya terhadap kontraktarianisme sosial, dan teori ekonomi dengan pandangannya anti-merkantilis. Sebagai seorang sejarawan filsafat, ia membela pandangan konservatif bahwa pemerintah Inggris yang terbaik dijalankan melalui sebuah monarki yang kuat.

David Hume lahir pada 1711 dari keluarga cukup kaya dari Berwickshire, Skotlandia, dekat Edinburgh. Latar belakang kehidupannya secara politik adalah Whiggish dan secara agama adalah Calvinis. Sebagai seorang anak ia setia menghadiri gereja lokal Skotlandia, yang dipastori oleh pamannya sendiri. Hume dididik oleh ibunya yang janda sampai ia berangkat ke Universitas of Edinburgh pada usia sebelas tahun. Surat-suratnya menggambarkan bagaimana dia sebagai mahasiswa muda mematuhi agama secara serius dan patuh mengikuti daftar pedoman moral yang diambil dari The Whole Duty of Man, sebuah renungan Calvinis populer.

Hume meninggalkan University of Edinburgh sekitar usia lima belas tahun untuk mengejar pendidikan yang diinginkan, ia terdorong untuk menentukan karir di bidang hukum, tetapi ketertarikannya segera berubah ke bidang filsafat. Selama tahun-tahun studi pribadinya ia mulai memunculkan pertanyaan serius tentang agama, seperti yang ia ceritakan dalam surat berikut:

"Tidak lama yang lalu, saya membakar sebuah naskah buku tua, yang ditulis sebelum saya berumur dua puluh tahun yang halaman demi halaman berisi kemajuan bertahap dari pikiran saya terhadap hal-hal dalam kepala saya (seperti tentang keyakinan agama). Ini dimulai dengan pencarian keingintahuan terhadap argumen-argumen yang ada, untuk mengkonfirmasi pendapat umum : keraguan mencuri masuk, menghilang, kembali, lagi-lagi hilang, lalu kembali lagi" [Untuk Gilbert Elliot dari Minto, 10 Maret 1751].

Meskipun buku naskahnya hancur, beberapa halaman catatan studinya bertahan hingga abad dua puluhan. Tulisannya menunjukkan keasyikannya mendalami bukti-bukti tentang keberadaan Tuhan serta ateisme, terutama ketika ia membaca topik-topik ini dalam teks-teks Yunani dan Latin klasik dan dalam karya skeptis Pierre Bayle Historical And Critical Dictionary. Selama tahun-tahun studi pribadinya, beberapa di antaranya berada di Perancis, ia menyusun tiga volume karyanya Treatise Human Nature, yang diterbitkan secara anonim dalam dua pasang jilid sebelum dia berumur tiga puluh tahun (1739, 1740). Treatise Human Nature ini mengeksplorasi beberapa topik filosofis seperti ruang, waktu, hukum kausalitas, benda-benda eksternal, nafsu, kehendak bebas, dan moralitas, menawarkan penilaian asli dan sering skeptis terhadap gagasan-gagasan itu. Buku I dari Treatise mendapat penilaian kurang menarik dalam History of the Works of the Learned dengan komentar sarkastis. Walaupun para ahli saat ini mengakui sebagai karya filosofis besar, Hume kecewa dengan perhatian minim terhadap bukunya dengan melontarkan dan mengatakan “Itu jatuh mati lalu lahir dari tekanan, tanpa mencapai perbedaan bahkan untuk membangkitkan gunjingan di antara orang-orang fanatik.” (My Own Life).

Pada tahun 1741 dan 1742 Hume menerbitkan bukunya Essays, Morals, And Politic dua volume, yang ditulis dalam gaya populer dan lebih berhasil daripada Treatise. Pada 1744-1745, dia adalah seorang calon untuk pimpinan filsafat moral di Universitas Edinburgh. Edinburgh Town Council bertanggung jawab untuk pemilihan pengganti, dan kritikus menentang Hume dengan mengutuk tulisan-tulisannya yang anti-agama. Kepala para kritikus itu adalah pendeta William Wishart (d. 1752), Rektor dari University of Edinburgh. Daftar proposisi yang diduga berbahaya dari Treatise Hume kemudian beredar, mungkin ditulis oleh Wishart sendiri. Dalam menghadapi perlawanan yang kuat tersebut, Edinburgh Town Council berkonsultasi dengan menteri Edinburgh. Dengan berharap untuk menang atas para pendeta, Hume menyusun tulisan terdiri poin demi poin untuk menjawab daftar proposisi berbahaya yang beredar, yang diterbitkan sebagai Letter From A Gentleman To His Friend In Edinburgh. Para pendeta tidak terpengaruh, 12 dari 15 menteri menentang Hume, dan ia dengan cepat menarik pencalonannya. Pada tahun 1745, Hume menerima undangan dari Jendral St Clair untuk menghadap menjadi sekretarisnya. Dia akhirnya mengenakan seragam perwira, dan menyertai Sang Jendral pada sebuah ekspedisi melawan Kanada (yang berakhir dalam sebuah serangan di pantai Perancis) dan pos kedutaan di pengadilan Wina dan Turin.

Karena keberhasilan esainya, Hume yakin bahwa penerimaan minim dari karyanya Treatise disebabkan oleh gaya dan bukan oleh isinya. Pada 1748 ia menerbitkan karyanya Enquiry Concerning Human Understanding yang membawa isi yang sama tetapi dengan cara lebih populer dari bagian-bagian dari Buku I dari Treatise. Enquiry juga mencakup dua bagian yang tidak ditemukan dalam Treatise yaitu Of Miracles dan sebuah dialog bertajuk Of a Particular Providence And Of a Future State. Setiap bagian berisi serangan langsung pada keyakinan agama. Pada 1751, Ia menerbitkan Enquiry Concerning the Principles Of Morals, yang menuangkan kembali bagian dari Buku III dari Treatise dalam bentuk yang sangat berbeda. Karya itu menetapkan sebuah sistem moralitas hanya diatas utilitas dan sentimen manusia, dan tanpa menaiki ke perintah moral ilahiah. Pada akhir abad, Hume diakui sebagai pendiri teori moral utilitas dan teori politik utilitarian, Jeremy Bentham mengakui pengaruh langsung Hume kepadanya. Pada tahun yang sama Hume juga menerbitkan karyanya Political Discourses, yang menarik pujian langsung dan mempengaruhi para pemikir ekonomi seperti Adam Smith, William Godwin, dan Thomas Malthus.

Dalam 1751-1752, Hume memburu pimpinan filsafat di University of Glasgow, dan lagi-lagi tidak berhasil. Pada tahun 1752 pekerjaan barunya sebagai pustakawan di perpustakaan advokat di Edinburgh memberinya sumber daya untuk mengejar minatnya dalam bidang sejarah. Di sana, ia menulis karya yang sangat sukses enam-volume History Of England (diterbitkan 1754-1762). Volume pertama tidak diterima baik, sebagian karena pembelaannya terhadap raja Charles I, dan sebagian lagi karena dua bab yang menyerang kekristenan. Dalam bab pertama, Hume menulis bahwa kaum reformis Protestan yang pertama muncul adalah fanatik atau meradang dengan antusiasme tertinggi dalam perlawanan mereka terhadap dominasi Katolik Roma. Dalam bab kedua, Ia memberikan label Katolik Romawi sebagai takhayul yang seperti semua spesies lain dari dunia takhayul, membangkitkan ketakutan sia-sia dari kematian yang menyiksa. Serangan yang paling vokal terhadap karya Hume History Of England datang dari Daniel MacQueen dalam bukunya 300 Letters on Mr.Hume's History. MacQueen menelisik volume pertama karya Hume, kemudian mengekspos semua hal yang diduga seringai-seringai lebar dan tak beragama yang dilakukan Hume terhadap kekristenan. Pada akhirnya, respon negatif ini menyebabkan Hume menghapus dua bagian kontroversial dari edisi History Of England berikutnya.

Sekitar waktu ini Hume juga menulis dua karya yang paling substansial tentang agama yaitu The Dialogues Concerning Natural Religion dan The Natural History of Religion. The Natural History muncul pada tahun 1757, namun, atas saran dari teman-teman yang ingin mengarahkan Hume jauh dari kontroversi agama, The Dialogues Concerning Natural Of Religion tetap tidak diterbitkan sampai tahun 1779, tiga tahun setelah kematiannya. The Natural History Of Religion menimbulkan kontroversi bahkan sebelum disebarkan kepada publik. Pada tahun 1756 volume esai Hume berjudul Five Dissertations dicetak dan siap untuk distribusi. Esai itu termasuk (1) The Natural History of Religion, (2) Of The Passions, (3) Of Tragedy, (4) Of Suicide, dan (5) Of The Immortality Of The Soul, dua esai yang terakhir menyerang langsung terhadap doktrin-doktrin keagamaan umum dengan membela hak moral seseorang untuk melakukan bunuh diri dan dengan mengkritik gagasan kehidupan setelah kematian. Eksemplar awal diedarkan, dan penerbit Hume mendapat ancaman penuntutan jika buku itu didistribusikan seperti itu. Eksemplar yang dicetak dari Five Dissertations kemudian diubah secara fisik dengan menghapus esai tentang bunuh diri dan keabadian jiwa, dan memasukkan sebuah esai baru Of The Standart Of Taste untuk menggantinya. Hume juga mengambil kesempatan ini untuk mengubah dua paragraf terutama yang menyinggung dalam Natural History Of Religion. Esai kemudian dibundel dengan judul baru Four Dissertations dan didistribusikan pada bulan Januari, 1757.

Dalam tahun-tahun berikutnya setelah karyanya Four Dissertations, Hume menyelesaikan karya tulis besar terakhirnya, The History of England, yang memberinya reputasi sebagai seorang sejarawan yang setara dengan reputasinya sebagai seorang filsuf. Pada tahun 1763, pada usia 50 tahun, ia diundang untuk menemani Earl dari Hertford ke kedutaan di Paris, dengan kemungkinan besar menjadi sekretaris dia akhirnya diterima, dan sambutan pada resepsi penerimaannya di Paris : 'dari pria dan wanita dari semua jajaran dan posisi'. Ia kembali ke Edinburgh pada tahun 1766, dan terus mengembangkan hubungan dengan para pemikir besar pada waktu itu. Di antaranya adalah Jean Jacques Rousseau yang pada tahun 1766 diperintahkan keluar dari Swiss oleh pemerintah di Berne. Hume menawarkan Rousseau mengungsi ke Inggris dan menjamin dia mendapat pensiun dari pemerintah. Tetapi di Inggris, Rousseau menjadi curiga dengan maksud Hume, dan secara publik menuduh Hume bersekongkol untuk merusak karakternya dengan seolah-olah membantunya. Hume menerbitkan sebuah pamflet untuk membela tindakannya dan membebaskan diri dari tuduhan itu. Penunjukan sebagai sekretaris lain membawanya pergi keluar Edinburgh pada tahun 1767-1768. Dan kemudian kembali lagi ke Edinburgh, sisa hidupnya dihabiskan untuk merevisi dan menyempurnakan karya-karyanya yang telah diterbitkan, dan bersosialisasi dengan teman-teman di kalangan intelektual Edinburgh. Pada tahun 1770, sesama Scotsman (orang Skotlandia) James Beattie menerbitkan salah satu serangan paling keras pada filsafat Hume yang pernah muncul di cetak, berjudul An Essay on the Nature And Immutability Of True In Oposition To Sophistry dan Skepticism. Hume kesal dengan serangan verbal tanpa henti Beattie terhadap dirinya dalam karyanya, tapi buku itu membuat Beattie terkenal dan Raja George III, yang mengaguminya, memberikan Beattie pensiun £ 200 per tahun.

Pada tahun 1776, pada usia enam puluh lima, Hume meninggal karena gangguan internal yang dialaminya selama berbulan-bulan. Setelah kematiannya, namanya mendapat makna baru ketika beberapa karya sebelumnya tidak dipublikasikan muncul. Yang pertama adalah otobiografi singkat, My Own Life, tetapi karya yang sederhana ini bahkan tetap menimbulkan kontroversi. Seperti teman-temannya, Adam Smith dan S.J. Pratt yang dengan ironi menyatakan rasa penghargaan tinggi yang menggambarkan bagaimana dia meninggal dengan tidak memperhatikan kehidupan setelah kematian sebuah kritik agama untuk menanggapi dengan mengutuk kekaguman yang tidak sepadan kepada Hume yang tidak percaya pada agama. Dua tahun kemudian, pada 1779, Dialogues Hume Concerning Natural Religion muncul. Sekali lagi, respon itu bercampur. Pengagum Hume menganggap hal itu sebagai karya puncaknya, sementara kritikus agama memberi label sebagai berbahaya untuk agama. Akhirnya, pada 1782, dua esai Hume yang ditekankan pada bunuh diri dan keabadian jiwa diterbitkan. Kedua karya itu diterima mereka hampir dengan suara bulat negatif.


Sumber:
http://www.iep.utm.edu/hume/#H1
Pemahaman Pribadi


No comments:

Post a Comment