Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Monday, April 10, 2017

David Hume 6 : Epistemologi (Identitas Pribadi)


Banyak Epistemologi Hume didorong oleh tinjauan terhadap persoalan filosofis penting, seperti Ruang dan Waktu, Hukum Sebab-Akibat, Objek-Objek Eksternal, Identitas Pribadi, dan Kehendak Bebas. Dalam analisisnya tentang persoalan-persoalan tersebut dalam karyanya Treatise, Dia berulang kali melakukan tiga hal.

Pertama, Ia berpendapat Skeptis bahwa kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna terhadap pengertian filosofis penting tentang persoalan-persoalan di atas.

Kedua, Dia menunjukkan bagaimana pemahaman memberikan Ide yang sangat terbatas kepada kita dalam pengertian terhadap persoalan-persoalan di atas.

Ketiga, Dia menjelaskan bagaimana beberapa pandangan yang keliru pada pengertian-pengertian itu didasarkan pada khayalan dan selaras dengan itu, Ia menganjurkan kita untuk menolak Ide-Ide yang keliru tersebut.

Kita akan mengikuti skema ketiga bagian ini ketika kita meninjau diskusi Hume terhadap berbagai topik filsafat di atas.


e. Identitas Pribadi

Pendapat Hume mengenai persoalan Identitas-Pribadi adalah sebagai berikut,

(1) Pendapat Skeptis Hume adalah bahwa kita tidak memiliki pengalaman sederhana, Impresi individu yang dapat kita sebut sebagai Diri ( Self ), di mana Diri ( Self ) sebagai totalitas kehidupan kesadaran seseorang. Dia menulis :

“ Bagi saya, ketika saya masuk kedalam apa yang saya sebut Diri-ku sendiri, saya selalu tersandung oleh suatu persepsi tertentu atau persepsi lainnya, seperti panas atau dingin, terang atau gelap, cinta atau benci, rasa sakit atau kesenangan. Setiap saat, saya tidak pernah bisa menangkap Diri-ku sendiri tanpa ada persepsi, dan saya tidak pernah dapat mengamati apa pun kecuali hanya persepsi ” (Treatise, 1.4.6.3).

(2) Meskipun persepsi-persepsi saya adalah sekilas dan saya merupakan sebuah bundel-persepsi yang berbeda-beda, saya tetap memiliki suatu Ide tentang Identitas-Pribadi yang harus dapat dijelaskan (Treatise, 1.4.6.4). Karena prinsip-prinsip asosiatif, Kemiripan atau Hubungan-Sebab-Akibat dalam rantai persepsi-persepsi saya menimbulkan ide tentang Diri saya sendiri, dan memori memperluas Ide ini melewati persepsi-persepsi langsung saya (Treatise, 1.4.6.18 dst.).

(3) Penyalahgunaan umum dari pengertian Identitas-Pribadi terjadi ketika Ide Jiwa atau Substansi yang tidak berubah dimasukkan untuk memberikan sebuah konsep Diri yang kuat atau lebih terpadu (Treatise, 1.4.6.6).


Sumber :
http://www.iep.utm.edu/hume/#H1
Pemahaman Pribadi


No comments:

Post a Comment