Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Friday, April 7, 2017

David Hume 3 : Epistemologi (Ruang dan Waktu)


Banyak Epistemologi Hume didorong oleh tinjauan terhadap persoalan filosofis penting, seperti Ruang-Dan-Waktu, Hukum-Sebab-Akibat, Objek-Objek-Eksternal, Identitas-Pribadi, dan Kehendak-Bebas. Dalam analisisnya tentang persoalan-persoalan tersebut dalam karyanya Treatise, Dia berulang kali melakukan tiga hal.

Pertama, Dia berpendapat Skeptis bahwa kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna terhadap pengertian filosofis penting tentang persoalan-persoalan di atas.

Kedua, Dia menunjukkan bagaimana pemahaman memberikan ide yang sangat terbatas kepada kita dalam pengertian terhadap persoalan-persoalan di atas.

Ketiga, Dia menjelaskan bagaimana beberapa pandangan yang keliru pada pengertian-pengertian itu didasarkan pada khayalan dan selaras dengan itu, Ia menganjurkan kita untuk menolak ide-ide yang keliru tersebut.

Kita akan mengikuti skema ketiga bagian ini ketika kita meninjau diskusi Hume terhadap berbagai topik filsafat di atas.


a. Ruang

Pada topik Ruang, Hume berpendapat bahwa pengertian kita tentang Ruang yang tepat adalah terbatas pada Pengalaman-Penglihatan-Dan-Perabaan kita terhadap dunia tiga dimensi, dan kita salah jika berpikir mengenai Ruang yang lebih Abstrak dan terlepas dari Pengalaman-Penglihatan-Dan-Perabaan kita. Pada intinya, pengertian Ruang yang tepat adalah seperti apa yang disebut Locke sebagai Kualitas-Sekunder dari suatu objek yang tergantung pada pengamat, ini berarti makna yang ditangkap pengamat berdasar pada Proses-Fisiologi-Persepsi-Mental dari pengamat itu sendiri. Dengan demikian, pengertian kita yang tepat tentang Ruang bukanlah Kualitas-Primer yang mengacu pada suatu keadaan luar yang terlepas dari Proses-Persepsi-Mental kita. Dengan mengikuti skema tiga bagian di atas :

(1) Hume dengan Skeptis berpendapat bahwa kita tidak memiliki Ide-Ruang yang Bisa-Dibagi-Terus-Menerus-Tak-Terbatas (Treatise, 1.2.2.2).

(2) Ketika menjelaskan mengenai Ide-Ruang yang kita miliki, Ia berpendapat bahwa Ide-Ruang dikirim ke dalam Kesadaran-Pikiran ( Mind ) oleh dua indera yaitu Penglihatan-Dan-Peraba. Bukan dari suatu hal yang tampak tetapi tidak dapat dilihat atau diraba (Treatise, 1.2.3.15). Lebih lanjut, Ia berpendapat bahwa benda-benda ini, yang dapat dilihat dan diraba, terdiri dari sejumlah Atom atau Sel, yang dengan sendirinya mempunyai Kualitas-Alami dengan Warna-Dan-Kepadatan. Impresi ini kemudian dipahami atau dikonsepsikan oleh Imajinasi. Melalui penataan Impresi inilah kita memperoleh Ide-Ruang-Yang-Terbatas.

(3) Berbeda dengan Ide-Ruang ini, Hume berpendapat bahwa kita sering menganggap memiliki Ide-Ruang yang Tidak-Bisa-Di-Lihat atau Tidak-Bersifat-Padat. Dia menjelaskan pengertian keliru ini dari sudut Kesalahan-Asosiasi yang biasa dilakukan oleh kita ketika melakukan Asosiasi antara Ruang yang Dapat-Di-Lihat dan Dapat-Di-Raba (Treatise, 1.2.5.21).


b. Waktu

Penelisikan Hume terhadap Ide tentang Waktu adalah seperti perlakuan terhadap Ide tentang Ruang, dalam hal ini Ide kita tentang Waktu yang tepat adalah Kualitas-Sekunder, yang didasarkan pada Operasi-Mental kita, bukan Kualitas-Primer yang didasarkan pada suatu Fenomena-Eksternal di luar pengalaman kita.

(1) Dia pertama berpendapat bahwa kita tidak memiliki Ide-Waktu yang bisa dibagi Terus-Menerus-Tak-Terbatas (Treatise, 1.2.4.1).

(2) Dia kemudian mempertimbangkan pendapat Locke bahwa Kesadaran-Pikiran ( Mind ) kita beroperasi pada rentang kecepatan yang ditetapkan oleh Sifat-Alami/Asli dan Konstitusi-Dari-Kesadaran-Pikiran ( Mind ), dan tidak ada pengaruh Objek-Eksternal pada Indra yang mampu mempercepat atau menghambat pemikiran kita. (Treatise, 1.2.3.7). Oleh karena itu, Ide-Waktu bukanlah Ide sederhana yang berasal dari Impresi sederhana. Sebaliknya, itu adalah salinan dari Impresi-Impresi ketika dipersepsikan oleh Kesadaran-Pikiran ( Mind ) pada kecepatan yang tetap (Treatise, 1.2.3.10).

(3) Berbeda dengan pandangan Ide-Waktu yang terbatas ini, Ia berpendapat bahwa kita sering menghibur diri terhadap pengertian Ide-Waktu yang salah yang tidak melibatkan Perubahan atau Suksesi. Penjelasan psikologis terhadap pandangan yang keliru ini adalah bahwa kita melakukan kesalahan dengan melihat Waktu sebagai Penyebab-Suksesi bukannya sebagai Efek / Akibat-Suksesi (Treatise, 1.2.5.29).


Sumber :
www.iep.utm.edu/hume/#H1
Pemahaman Pribadi


No comments:

Post a Comment