Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Tuesday, April 4, 2017

David Hume 2 : Asal-Usul Dan Asosiasi Ide


Hume berpendapat Kesadaran-Mental ( Mind ) manusia tersusun dari Persepsi-Mental atau Objek-Mental yang terdapat di dalamnya.

Sebagian besar mengambil dari konsep Empirisme John Locke, bagian pembukaan dari kedua karya Hume, Treatise dan Enquiry membahas asal-usul Persepsi-Mental seperti yang tercantum dalam skema kategoris berikut :

Perceptions ( Persepsi )
    A. Ideas ( Ide-Ide )
        1. From Memory ( Dari Fakultas Ingatan )
        2. From Imagination ( Dari Fakultas Imajinasi )
            a. From Fancy ( Dari Fakultas Khayalan )
            b. From Understanding ( Dari Fakultas Pemahaman )
                (1) Involving relations of Ideas
                     ( Melibatkan Hubungan Antar Ide-Ide )
                (2) Involving Matters of Fact 
                     ( Melibatkan Hal-Hal Fakta )
    B. Impressions (Impresi)
        1. Of Sensation ( external )  ( Dari Sensasi Eksternal )
        2. Of Reflection ( internal )  ( Dari Refleksi Internal )

Hume memulai dengan membagi semua Persepsi-Mental menjadi Ide-Ide ( Ideas/gagasan/thought ) dan Impresi ( Impressions : sensasi/sensation dan perasaan/feeling ). Dia kemudian membuat dua pendapat sentral yang menghubungkan keduanya.

Pertama, mengembangkan apa yang biasa disebut Tesis-Copy-Hume, ia berpendapat bahwa semua Ide pada akhirnya adalah Disalin-Dari-Impresi. Artinya, untuk sebuah Ide tertentu, kita bisa melacak bagian dari Komponen-Ide itu ke suatu Sensasi-Eksternal atau Perasaan-Internal. Pendapat ini menempatkan Hume masuk ke dalam kotak tradisi Empiris, dan ia secara teratur menggunakan prinsip-ini sebagai alat-uji untuk menentukan isi sebuah Ide yang sedang ditinjau. Untuk membuktikan Tesis-Copy, Hume menantang siapa pun yang membantah :

" Untuk menunjukkan sebuah Impresi sederhana yang tidak memiliki koresponden dengan sebuah Ide atau Ide sederhana yang tidak memiliki koresponden dengan sebuah Impresi " (Treatise, 1.1.1).

Kedua, mengembangkan apa yang mungkin kita sebut Tesis-Keaktifan, Hume berpendapat bahwa Ide-Ide dan Impresi berbeda hanya dalam Hal-Keaktifan. Misalnya, Impresi saya terhadap sebuah pohon lebih jelas dari Ide saya tentang pohon itu sendiri.

Salah satu orang yang melakukan kritik awal terhadap Hume, Lord Monboddo (1714-1799) menunjukkan implikasi penting dari Tesis-Keaktifan, yang mungkin disembunyikan oleh Hume sendiri. Kebanyakan filsuf modern menyatakan bahwa Ide-Ide berada dalam Kesadaran-Mental-Rohani ( Spiritual-Minds ) kita, sedangkan Impresi berasal dari Tubuh-Fisik ( Physical-Bodies ) kita. Jadi, ketika Hume mengaburkan perbedaan antara Ide-Ide dan Impresi, ia pada akhirnya menolak Alam-Spiritual-Dari-Ide tetapi sebaliknya meletakannya ke dalam Alam-Fisik kita. Singkatnya, semua Operasi-Operasi-Mental kita termasuk Ide yang paling rasional adalah bersifat Fisik. Seperti yang ditulis Monboddo :

" Salah satu konsekuensi, yang ditarik Mr. Hume dari doktrin ini, adalah bahwa Pikiran kita hanya dapat beroperasi dengan organ-organ tubuh, harus binasa bersama tubuh " (Ancients Metaphysics, 1782, 2.2.2 ).

Hume selanjutnya menjelaskan bahwa ada beberapa Fakultas-Mental yang bertanggung jawab untuk memproduksi berbagai macam Ide-Ide kita. Dia awalnya membagi Ide-Ide menjadi Ide-Ide yang dihasilkan oleh Fakultas-Memori dan yang dihasilkan oleh Fakultas-Imajinasi.

Fakultas-Memori merupakan Fakultas yang memunculkan Ide-Ide berdasarkan pengalaman saat terjadi sebuah peristiwa/fakta. Sebagai contoh, Ingatan saya mengendarai mobil ke toko adalah salinan yang relatif akurat dari Impresi saya sebelumnya terhadap pengalaman itu (saya pernah mengendarai mobil menyusuri jalan menuju ke toko).

Fakultas-Imajinasi, sebaliknya merupakan Fakultas yang terpisah dan yang menggabungkan Ide-Ide sehingga membentuk Ide yang baru. Hume menggunakan contoh yang cukup dikenal 'Gunung Emas'. Ide 'Gunung Emas' adalah kombinasi dari dua buah Ide yaitu Ide Emas dan Ide Gunung. Karena Imajinasi membutuhkan Ide-Ide kita yang paling dasar dan membawa kita untuk membentuk Ide yang baru, hal itu diarahkan oleh tiga prinsip dasar, yaitu :

(1) Kemiripan/Persamaan
(2) Kedekatan
(3) Sebab Dan Akibat

Berdasarkan prinsip Kemiripan, ilustrasi atau sketsa seseorang membuat saya mengarahkan kepada Ide dari orang yang sesungguhnya. Ide satu apartemen dari sebuah gedung membuat saya berpikir apartemen yang berdekatan-dengannya atau di-sampingnya dll. Pikiran bekas luka di tangan saya membuat saya berpikir tentang sepotong-pecahan kaca yang menyebabkan bekas-luka.

Seperti ditunjukkan pada daftar di atas, Ide-Ide yang lebih kompleks dari Fakultas-Imajinasi kita selanjutnya dibagi menjadi dua kategori.

Beberapa Ide Imajinatif mewakili khayalan yang melambung tinggi, seperti Ide tentang 'Gunung Emas'. Namun, Ide-Imajinatif-Lain merupakan hal yang sangat masuk akal, seperti memprediksi lintasan bola yang dilemparkan. Ide-Ide-Khayal yang berasal dari Fakultas-Khayalan dan merupakan sumber dari fantasi, takhayul, dan filsafat yang buruk. Sebaliknya, Ide yang berasal dari Fakultas-Undertanding ( pemahaman ) atau Fakultas-Reason ( akal ) terdiri dari dua jenis :

(1) Ide yang melibatkan Hubungan-Antar-Ide-Ide.
(2) Ide yang melibatkan Hal-Hal-Fakta.

Suatu relasi Ide atau Hubungan-Antar-Ide-Ide adalah relasi-matematika yang :

" Hanya dapat ditemukan dengan operasi-pemikiran, tanpa ketergantungan pada eksistensi-apapun dan dimanapun di alam semesta ini. Seperti pernyataan matematika, kuadrat dari sisi miring segitiga siku-siku sama dengan kuadrat kedua belah sisi tegak lurusnya " ( Inquiry, 4 ).

Sedang, Hal-Hal-Fakta bagi Hume adalah setiap objek atau situasi yang memiliki Eksistensi-Fisik, seperti 'matahari akan terbit besok'.

Perpecahan Hubungan-Antar-Ide-Ide dengan Hal-Hal-Fakta biasa disebut dengan istilah Hume-Fork, dan Hume sendiri menggunakannya sebagai alat yang radikal untuk membedakan antara Ide-Ide yang yang mempunyai-dasar yang baik dari Pemahaman dengan Ide-Ide yang tidak-mempunyai-dasar dari Khayalan. Dia membuat titik pandangan ini secara dramatis pada kesimpulan akhir dalam karyanya Enquiry :

Ketika kita menjelajahi perpustakaan keputusan apa yang harus kita buat ? Jika kita memegang sebuah buku di tangan yang membahas misalnya tentang ketuhanan atau metafisika. Mari kita bertanya :

Apakah itu mengandung Penalaran-Abstrak yang berkaitan dengan Kuantitas atau Jumlah ? Jika jawabannya Tidak !
Apakah itu mengandung Penalaran-Eksperimental yang berkaitan dengan Hal-Hal-Fakta dan keberadaannya ? Jika jawabannya, Tidak !
Buanglah itu ke dalam kobaran api : karena hanya berisi sesuatu yang menyesatkan dan ilusi ( Inquiry, 12 ).

Bagi Hume, ketika kita melakukan Pemahaman-Imajinatif mengenai Hubungan-Antar-Ide-Ide dan Hal-Hal-Fakta, pikiran kita dipandu oleh tujuh Hubungan-Filosofis atau Hubungan-Penalaran, sebagai berikut :

Prinsip-prinsip penalaran terhadap Hubungan-Antar-Ide-Ide ( yang melibatkan Demonstrasi ) :
(1) Kemiripan
(2) Kontradiksi
(3) Derajat Kualitas
(4) Proporsi Kuantitas dalam jumlah atau angka

Prinsip-prinsip penalaran mengenai Hal-Hal-Fakta ( yang melibatkan penilaian dari Probabilitas ) :
(5) Identitas
(6) Hubungan Dalam Waktu Dan Tempat
(7) Sebab-Akibat

Pemahaman manusia dan penalaran yang terbaik, kemudian melibatkan Ide-Ide yang didasarkan pada tujuh prinsip di atas.


Sumber:
http://www.iep.utm.edu/hume/#H1
Pemahaman Pribadi


No comments:

Post a Comment