Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Monday, December 25, 2017

Estetika 9 : Objek Seni


Benda/objek seperti apa yang merupakan karya-seni ?

Goodman, Wollheim, Wolterstorff, dan Margolis telah terkenal sebagai kontributor perdebatan kontemporer mengenai topik itu.

Langkah pertama harus membedakan karya-seni dari notasi-nya atau resep-nya, serta dari berbagai realisasi-fisik-nya.

Sebagai contoh adalah : beberapa pertunjukan musik, komposisi-nya yang tertulis pada lembaran kertas, dan penampilan-nya, sebuah drama, naskah-nya, dan penampilan-nya, sebuah etsa (gambar pada lempengan-logam/kaca dengan proses-etching/pelarutan), lempengan-logam/kaca-nya, dan hasil-cetakan-nya, dan sebuah foto, negatif-nya, dan positif-nya.

Notasi/resep di sini adalah digital pada dua-kasus yang terakhir, dan analog pada dua-kasus yang pertama karena melibatkan elemen-diskrit seperti catatan dan kata-kata pada satu sisi, dan elemen-yang-kontinyu seperti garis dan lapisan-warna di sisi yang lain.

Realisasi juga dapat dibagi menjadi dua-jenis yang luas, seperti digambarkan oleh contoh yang sama diatas : ada yang muncul dalam waktu (karya-pertunjukan) dan yang muncul dalam ruang (karya-objek).

Realisasi selalu merupakan entitas-fisik. Kadang-kadang hanya ada satu realisasi, seperti pada rumah yang dirancang oleh seorang arsitek, gaun yang dirancang oleh designer-pakaian, dan juga banyak lukisan.

Wollheim menyimpulkan bahwa dalam kasus ini, karya-seni itu seluruhnya-bersifat-fisik, tersusun dari yang-satu yaitu realisasi-unik itu sendiri.

Namun, sejumlah salinan/tiruan biasanya dibuat pada lukisan-lukisan di abad pertengahan, dan secara teoritis memungkinan untuk meniru pakaian dan rumah yang berharga mahal sekalipun.

Pertanyaan-filosofis yang muncul dalam wilayah ini (peniruan) terutama berhubungan dengan status-ontologis-dari-ide/gagasan yang sudah di-implementasi-kan/di-laksana-kan/di-eksekusi.

Wollheim membawa masuk perbedaan yang dilakukan oleh Charles Peirce antara jenis dan token, seperti jawaban untuk teks "ABACDEC" ini : ada 7 jumlah token huruf yang berbeda, dan ada 5 jenis huruf yang berbeda, hal itu menunjukkan perbedaan pengertian antara token dan jenis.

Realisasi adalah token, tetapi ide/gagasan adalah jenis, yaitu kategori-objek.

Ada hubungan normatif antara token dan jenis seperti yang dijelaskan oleh Margolis dan Nicholas Wolterstorff, karena implementasi/pelaksanaan/eksekusi dari ide/gagasan adalah usaha yang pada dasarnya bersifat-sosial.

Bersifat-sosial juga menjelaskan bagaimana kebutuhan akan notasi/resep muncul : yang tidak hanya menghubungkan ide/gagasan dengan implementasi/pelaksanaan/eksekusi-nya, tetapi juga dengan sejumlah fungsi-nya.

Secara umum, ada orang-kreatif yang menghasilkan ide/gagasan, yang di-transmisi-kan/di-komunikasi-kan melalui notasi/resep kepada produsen yang menghasilkan benda-seni-material dan pertunjukan-seni.

Seperti sudah dikatakan sebelumnya, jenis adalah diciptakan dan benda-seni-partikular juga diciptakan dengan penghubung-nya melalui notasi/resep. Secara skematis, dua-figur utama dikaitkan dengan produksi banyak karya-seni : arsitek dan tukang-bangunan, designer-pakaian dan penjahit-kain, komposer dan pemain-alat-musik, koreografer dan penari, penulis-naskah dan aktor, dan sebagainya.

Tetapi daftar-operator yang lebih lengkap biasanya terlibat didalam suatu produksi-karya-seni, seperti sangat jelas dalam produksi-film, dan hiburan-besar lain-nya yang serupa.

Terkadang sutradara-film berkepentingan untuk mengendalikan semua aspek-aspek produksi-nya , dalam pengertian itulah ketika kita memahami tentang seorang "Auteur" yang bisa dikatakan sebagai Autor (pencipta/penulis/pengarang) dari sebuah karya-seni, tapi biasanya, kreativitas dan hasil-karya-nya dihubungkan melalui proses-produksi-secara-keseluruhan, bahkan ketika sang-pencetus-karya tetap terlibat bekerja di dalam tradisi-produksi tertentu, dan tidak ada notasi/resep yang bisa sepenuh-nya membatasi produk-akhir.

Pertanyaan-filosofis menyangkut dengan setiap sifat-kreativitas-seni juga terkait dengan hal tersebut diatas (produksi-karya-seni).

Tidak begitu banyak misteri tentang pembuatan objek-partikular-seni dari suatu notasi/resep, namun masih banyak yang harus dikatakan/dijelaskan tentang proses-kelahiran dari ide/gagasan-baru.

Untuk penciptaan-ide/gagasan bukan hanya masalah memasuki-keadaan-mental yang mengesankan, misalnya, seperti dalam sesi-brainstorming.

Penciptaan suatu ide/gagasan merupakan bagian sentral dari teori-proses-kreatif yang bentuknya dapat ditemukan dalam karya Collingwood.

Dalam istilah inilah Collingwood membedakan seniman dari seorang-pengrajin (pembuat-karya-seni dengan keterampilan-teknis-tinggi), penyebutan yang mengacu pada batasan apa yang dihasilkan oleh seniman hanyalah berupa ide/gagasan didalam benak-nya saja.

Namun, kesulitan utama dalam teori semacam ini adalah bahwa kebaruan-ide/gagasan harus dinilai secara-eksternal dalam hal tempat-sosial-sang-seniman diantara pekerja-pekerja-lain-nya di bidang yang sama, seperti yang ditunjukkan oleh Jack Glickman.

Tentu saja, jika itu adalah ide/gagasan-orisinil, sang-seniman tersebut tidak-dapat mengetahui sebelumnya apa-hasil dari proses-kreatif tersebut.

Tetapi orang-lain mungkin mempunyai ide/gagasan yang sama sebelumnya, dan jika hasil-nya sudah diketahui sebelumnya, ide/gagasan yang dipikirkan adalah tidak-asli dalam artian-yang-tepat.

Dengan demikian sang-seniman tidak akan diberi kredit dengan kepemilikan-hak-cipta dalam kasus seperti itu. penciptaan-ide/gagasan bukanlah sebuah proses, tetapi sebuah prestasi-publik : itu adalah masalah memutuskan pita-garis-finis lebih-cepat dari orang-lain dalam suatu perlombaan.


Sumber :
http://www.iep.utm.edu/aestheti/#H9
Pemahaman Pribadi



No comments:

Post a Comment