Seperti telah ditulis di bagian sebelumnya, banyak protes terhadap ketidak-adilan yang diekspresikan secara musikal pada awal abad 21 dilakukan melalui musik hip-hop.
Sebagai contoh, ada seorang rapper Hungaria dengan nama Dopeman yang melakukan pertunjukan tentang ketidak-puasannya terhadap homogenisasi-politis oleh negara pada era pasca-rezim-komunis.
Dan di Haiti, terdapat kontes-rap skala nasional, 'Concours Pwojè Lari Pwòp' pada juni 2006, disana generasi-muda menyampaikan rap-yang-orisinal dengan topik membersihkan lingkungan dan pengambilan suara-nasional untuk rekaman-rekaman favorit mereka dari 12 finalis ---semacam sebuah program kesadaran-sosial “Haitian Idol” (Yéle Haiti, 2006).
Namun, resonansi yang dimiliki musik hip-hop bagi generasi-muda dalam banyak ragam-kebudayaan tidak seharusnya membutakan kita terhadap keberagaman musik-tradisional dan improvisasi ---yang melaluinya seruan-seruan keadilan berbicara kepada masyarakat.
Sebagai contoh, seorang cendekiawan Foucaultian Ladelle McWhorter membuka bukunya 'Racism and Sexual Oppression in Anglo-America' dengan sebuah anekdot tentang menghadiri acara-renungan bagi Matthew Shepard, seorang mahasiswa muda di Wyoming yang kematiannya tahun 1998 merupakan sebuah kejahatan kebencian dari kaum anti-gay, mengingatkan kembali bahwa sejumlah hadirin merasa terinspirasi untuk menyanyikan lagu-kebesaran pada era hak-hak-sipil 'We Shall Overcome' sebagai sebuah ekspresi pendirian mereka melawan homophobia.
Pembahasan dalam bagian ini, oleh karenanya tidak seharusnya dibaca sebagai sebuah pendangan-komprehensif, namun sebagai sebuah seleksi-beberapa-contoh yang menunjukan kasus tentang keberagaman gaya-musikal yang berbicara tentang keadilan di seluruh belahan dunia.
Sumber :
https://iep.utm.edu/music-sj/#SH2
Pemahaman Pribadi
Sebagai contoh, ada seorang rapper Hungaria dengan nama Dopeman yang melakukan pertunjukan tentang ketidak-puasannya terhadap homogenisasi-politis oleh negara pada era pasca-rezim-komunis.
Dan di Haiti, terdapat kontes-rap skala nasional, 'Concours Pwojè Lari Pwòp' pada juni 2006, disana generasi-muda menyampaikan rap-yang-orisinal dengan topik membersihkan lingkungan dan pengambilan suara-nasional untuk rekaman-rekaman favorit mereka dari 12 finalis ---semacam sebuah program kesadaran-sosial “Haitian Idol” (Yéle Haiti, 2006).
Namun, resonansi yang dimiliki musik hip-hop bagi generasi-muda dalam banyak ragam-kebudayaan tidak seharusnya membutakan kita terhadap keberagaman musik-tradisional dan improvisasi ---yang melaluinya seruan-seruan keadilan berbicara kepada masyarakat.
Sebagai contoh, seorang cendekiawan Foucaultian Ladelle McWhorter membuka bukunya 'Racism and Sexual Oppression in Anglo-America' dengan sebuah anekdot tentang menghadiri acara-renungan bagi Matthew Shepard, seorang mahasiswa muda di Wyoming yang kematiannya tahun 1998 merupakan sebuah kejahatan kebencian dari kaum anti-gay, mengingatkan kembali bahwa sejumlah hadirin merasa terinspirasi untuk menyanyikan lagu-kebesaran pada era hak-hak-sipil 'We Shall Overcome' sebagai sebuah ekspresi pendirian mereka melawan homophobia.
Pembahasan dalam bagian ini, oleh karenanya tidak seharusnya dibaca sebagai sebuah pendangan-komprehensif, namun sebagai sebuah seleksi-beberapa-contoh yang menunjukan kasus tentang keberagaman gaya-musikal yang berbicara tentang keadilan di seluruh belahan dunia.
Sumber :
https://iep.utm.edu/music-sj/#SH2
Pemahaman Pribadi
No comments:
Post a Comment