Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Saturday, July 8, 2017

John Locke 2 : Topik Utama Dalam Essay


Menurut penjelasan Locke sendiri, motivasi menulis karya Essay datang kepadanya ketika berdebat dengan seorang temannya mengenai sebuah topik yang sama sekali tidak terkait dengan Pikiran dan Perolehan-Pengetahuan manusia. Dia menyampaikan bahwa mereka dapat membuat sedikit kemajuan mengenai topik ini dan bahwa mereka dengan cepat menemui sejumlah kebingungan dan kesulitan. Locke menyadari bahwa untuk membuat kemajuan mengenai topik ini, pertama-tama perlu untuk memeriksa sesuatu yang lebih mendasar yaitu : Pemahaman- Manusia.

Adalah " Perlu untuk memeriksa Kemampuan kita sendiri, dan melihat, apa itu Objek-Objek-Pemahaman kita, atau apakah kita layak atau tidak layak untuk membahasnya. " (Epistle, 7)

Locke berpandangan, sebelum kita bisa menganalisis dunia dan akses terhadapnya, kita harus tahu mengenai sesuatu tentang diri kita sendiri. Kita perlu tahu bagaimana kita memperoleh Pengetahuan. Kita juga perlu mengetahui bidang penyelidikan mana yang layak/cocok dan bidang mana yang secara Epistemis tertutup bagi kita, yaitu wilayah-wilayah di mana kita sama sekali tidak dapat mengetahuinya bahkan tentang prinsip-prinsipnya sekalipun. Lebih jauh lagi, kita perlu tahu di dalam Pengetahuan tersusun dari unsur apa saja. Sejalan dengan pertanyaan-pertanyaan ini, pada permulaan karya Essay, Locke menulis bahwa :

" Tujuannya menanyakan sampai ke Asal-Muasal, Kepastian, dan Luas Pengetahuan-Manusia. Bersama dengan Dasar-Dasar dan Tingkatan Kepercayaan, Pendapat, dan Kesepakatan yang menyertainya. " (1.1.2, 42).

Locke berpikir bahwa sekali kita Memahami-Kemampuan-Kognitif kita maka kita bisa mengarahkan penelitian kita ke dunia. Mungkin inilah yang ada di dalam pikiran Locke saat dia mengklaim bahwa sebagian dari ambisinya dalam karyanya Essay adalah menjadi Under-Laborer yang membersihkan tanah dan meletakkan fondasi untuk karya ilmuwan terkenal seperti Robert Boyle dan Isaac Newton.

Karya Essay dibagi menjadi empat buku dengan masing-masing buku berkontribusi pada keseluruhan tujuan Locke dalam meneliti Pikiran-Manusia berkenaan dengan Isi-Dan-Operasi-nya. Dalam Buku I, Locke mengesampingkan satu kemungkinan Asal-Pengetahuan kita. Dia berpendapat bahwa Pengetahuan kita tidak bisa merupakan Bawaan ( Innate ). Selanjutnya, pendapat itu menetapkan pembahasan topik pada Buku II di mana Locke berpendapat bahwa Semua-Ide/Gagasan kita Berasal-Dari-Pengalaman. Dalam buku ini, dia berusaha memberi penjelasan tentang bagaimana ide/gagasan seperti Tuhan, Tak Terbatas, dan Ruang bisa diperoleh melalui Akses-Persepsi kita Terhadap-Dunia dan Operasi-Mental kita. Buku III adalah sesuatu yang menyimpang karena Locke mengalihkan perhatiannya pada Bahasa dan peran yang dimainkannya dalam teori-teori kita. Tujuan utama Locke di sini adalah peringatan (kehati-hatian), dia berpikir bahwa Bahasa sering menjadi hambatan untuk memahami dan dia menawarkan beberapa rekomendasi untuk menghindari kebingungan. Akhirnya, Buku IV membahas Pengetahuan, Kepercayaan, dan Pendapat. Locke berpendapat bahwa Pengetahuan terdiri dari sejenis Koneksi/Relasi/Hubungan tertentu antara ide/gagasan dan bahwa kita harus mengatur keyakinan/kepercayaan kita sesuai dengan itu.


a. Ide/Gagasan

Bab pertama dari karya Essay berisi permintaan maaf Locke karena seringnya menggunakan kata " Ide/Gagasan " dalam buku ini. Menurut Locke, Ide/Gagasan adalah Unit-Dasar-Konten-Mental dan memainkan peran integral dalam penjelasannya mengenai Pikiran-Manusia dan tentang Pengetahuan kita. Locke bukanlah filsuf pertama yang menjadikan Ide/Gagasan sebagai peran sentral, Descartes, misalnya, sangat bergantung pada Ide/Gagasan dalam menjelaskan Pikiran-Manusia. Tetapi mencari tahu dengan tepat apa yang dimaksud Locke dengan Ide/Gagasan telah menyebabkan perdebatan/perselisihan di antara para pengamat/komentator.

Satu tempat untuk memulai adalah dengan menggunakan definisi Locke sendiri. Dia berpendapat bahwa Ide/Gagasan, berarti :

" Apa pun Objek dari Pemahaman ketika Manusia-Berpikir ... apa pun yang dimaksud dengan Khayalan, Pengertian, Jenis atau apapun itu Yang-Dapat-Digunakan-Oleh-Pikiran dalam berpikir. " (1.1.8, 47).

Definisi ini sangat membantu sejauh ini menegaskan kembali peran sentral yang ada dalam penjelasan Locke tentang Pemahaman. Ide/Gagasan adalah Satu-Satunya-Entitas kepadanya Pikiran kita bekerja. Namun demikian, definisi Locke kurang membantu, sejauh karena pengertian itu mengandung ambiguitas. Pada satu pembacaan, Ide/Gagasan berarti Objek-Objek-Mental. Pendapatnya adalah bahwa ketika seorang agen menerima/merasakan/menangkap benda dunia luar seperti misalnya sebuah apel, maka Ada-Suatu-Objek di dalam benaknya yang Mewakili apel itu. Jadi, ketika seorang agen memikirkan tentang apel, apa yang benar-benar dia lakukan adalah memikirkan Ide/Gagasan dari apel itu. Pada bacaan yang berbeda, Ide/Gagasan berarti Tindakan-Mental-Pikiran di sini ketika seorang agen menerima/merasakan/menangkap sebuah apel, dia benar-benar menerima/merasakan/menangkap apel itu Secara-Langsung dan tidak melalui perantara apapun. Ide/Gagasan adalah Tindakan-Mental yang Membuat-Kontak-Perseptual dengan Benda-Dunia-Luar. Dalam beberapa tahun terakhir, kebanyakan pengamat/komentator telah mengadopsi pengertian yang pertama dari kedua pengertian ini. Tetapi perdebatan ini selanjutnya menjadi penting dalam pembahasan mengenai Pengetahuan.


b. Kritik Nativisme

Yang pertama dari empat buku Essay dikhususkan untuk melakukan kritik terhadap Nativisme, sebuah doktrin yang menyatakan bahwa Ide/Gagasan adalah Bawaan ( Innate ) dalam Pikiran-Manusia, bukan diterima/ditangkap melalui pengalaman. Tidak jelas secara pasti siapa target yang diserang Locke dalam buku ini, walaupun Locke mengutip Herbert of Cherbury dan calon lain yang dituju termasuk RenĂ© Descartes, the Cambridge Platonists, dan sejumlah teolog Anglikan yang kurang dikenal. Namun demikian, menemukan sasaran yang spesifik tidaklah lebih penting daripada mencari banyak hal yang dilakukan Locke di Buku I yang memotivasi dan membuat masuk akal penjelasan mengenai Akuisisi-Ide/Gagasan yang ia tawarkan di Buku II.

Pandangan Nativis yang menyerang Locke dalam Buku I berpendapat bahwa manusia memiliki Kandungan-Mental yang merupakan Bawaan-Lahir dalam Pikiran. Ini berarti ada beberapa Ide/GagasanUnit-Konten-Mental ) yang tidak diperoleh melalui pengalaman atau dibangun oleh Pikiran tanpa berdasar pada Ide/Gagasan yang diterima melalui pengalaman. Versi paling populer dari posisi ini berpendapat bahwa ada beberapa Ide/Gagasan tertentu yang ditanamkan oleh Tuhan di dalam Semua-Pikiran-Manusia pada saat penciptaan mereka.

Locke menyerang baik pandangan bahwa kita memiliki Prinsip-Prinsip-Bawaan misalnya, keseluruhan lebih besar daripada sebagian, lakukan kepada orang lain seperti Anda melakukan pada diri Anda sendiri, dan sebagainya. Serta pandangan bahwa terdapat Ide/Gagasan-Tunggal-Bawaan misalnya, Tuhan, Identitas, Substansi, dan sebagainya. Kepercayaan utama argumen Locke terletak pada penunjukkan bahwa tidak satu pun Konten-Mental yang dianggap merupakan Bawaan ( Innate ) secara universal yang dimiliki oleh semua manusia. Dia menekankan bahwa anak-anak dan orang cacat mental, misalnya, tidak memiliki pemikiran Ide/Gagasan yang dianggap Bawaan seperti " jumlah yang diambil sama dengan jumlah yang pergi ". Dia juga menggunakan bukti dari literatur perjalanan untuk menunjukkan bahwa banyak orang Non-Eropa menyangkal apa yang dianggap sebagai Standar-Moral-Bawaan dan bahwa beberapa kelompok bahkan tidak memiliki Ide/Gagasan tentang Tuhan. Locke mengambil fakta bahwa tidak semua manusia memiliki Ide/Gagasan ini sebagai bukti bahwa Ide/Gagasan ini tidak ditanamkan oleh Tuhan di dalam Pikiran-Manusia, dan karena itu mereka diperoleh bukan dari Bawaan.

Ada satu kesalahpahaman yang penting untuk dihindari saat mempertimbangkan pendapat Anti-Nativisme Locke. Kesalahpahaman tersebut, sebagian, berasal dari klaim Locke bahwa Pikiran itu sebelum merasakan pengalaman seperti Tabula-Rasa ( sebuah batu tulis kosong ). Hal ini membuat seolah-olah Pikiran tidak ada apa-apa (kosong) sebelum munculnya Ide/Gagasan. Padahal, posisi Locke jauh lebih bernuansa. Dia memperjelas bahwa Pikiran di dalamnya memiliki sejumlah Kapasitas, Pre-disposisi, dan Kecenderungan yang melekat sebelum menerima Ide/Gagasan dari Sensasi. Poin Anti-Nativis Locke adalah bahwa tidak ada yang dipicu atau dilakukan sampai Pikiran menerima Ide/Gagasan dari Sensasi.


c. Perolehan Ide

Dalam Buku II Locke menawarkan teori alternatif tentang bagaimana Pikiran-Manusia diperlengkapi dengan Ide/Gagasan yang dimilikinya. Setiap hari kita memikirkan hal-hal rumit seperti jus jeruk, istana, keadilan, angka, dan gerakan. Locke berpendapat Asal-Mula semua Ide/Gagasan ini terletak pada Pengalaman :

" Pengalaman : di dalamnya, semua Pengetahuan kita didirikan. Dan darinya pada akhirnya menurunkan Pengetahuan dengan sendirinya. Pengamatan kita mengenai baik Objek-Eksternal dan bisa di indra atau Operasi-Internal Pikiran kita, yang ditangkap dan direfleksikan oleh diri kita sendiri, itulah yang memasok Pemahaman kita pada Semua-Materi-Pemikiran. Keduanya adalah Mata-Air-Pengetahuan ( Fountains of Knowledge ), dari mana Semua-Ide/Gagasan yang kita miliki, secara alami bersemi. " (2.1.2, 104).

Dalam bab/bagian sebelumnya, Locke mengelompokan dua jenis pengalaman yang berbeda. Pengalaman-Luar atau Sensasi, memberi kita Ide/Gagasan dari Lima-Indra-Tradisional. Indra-Penglihatan ( Sight ) yang memberi kita Ide/Gagasan-Tentang-Warna, Indra-Pendengaran yang memberi kita Ide/Gagasan-Tentang-Suara, dan sebagainya. Dengan demikian, Ide/Gagasan saya tentang bayangan warna hijau tertentu adalah produk melihat pakis. Dan Ide/Gagasan saya tentang nada tertentu adalah produk keberadaan saya di sekitar piano pada saat dimainkan. Pengalaman-Batin atau Refleksi, sedikit lebih rumit. Locke berpikir bahwa Pikiran-Manusia-Sangat-AktifPikiran terus-menerus melakukan apa yang dia sebut Operasi. Sebagai contoh, saya sering Mengingat pesta ulang tahun yang lalu, Membayangkan bahwa saya sedang berlibur, Menginginkan sepotong pizza, atau Meragukan bahwa Inggris akan memenangkan Piala-Dunia. Locke percaya bahwa kita dapat Memperhatikan-Atau-Mengalami-Pikiran kita melakukan tindakan ini dan ketika kita sedang melakukannya, kita menerima/menangkap Ide/Gagasan-Refleksi. Ini adalah Ide/Gagasan seperti Ingatan, Imajinasi, Keinginan, Keraguan, Penilaian, dan Pilihan.

Pandangan Locke adalah Pengalaman-Sensasi-Dan-Refleksi membawa kita pada Ide/Gagasan-Sederhana. Ini adalah Unit-Minimal-Konten-Mental. Setiap Ide/Gagasan-Sederhana adalah :

" dalam dirinya sendiri adalah Tunggal/Kesatuan, Tidak-Gabungan, [dan] di dalamnya tidak mengandung apa-apa selain Satu-Penampakan [atau] Konsepsi-Yang-Seragam di dalam Pikiran, dan tidak dapat diubah menjadi Ide/Gagasan-Yang-Berbeda. " (2.2.1, 119).

Tetapi banyak Ide/Gagasan saya bukanlah merupakan Ide/Gagasan-Yang-Sederhana. Ide/Gagasan saya tentang segelas jus jeruk atau Ide/Gagasan saya tentang sistem kereta bawah tanah New-York, misalnya, tidak dapat digolongkan sebagai Ide/Gagasan-Sederhana. Locke menyebut Ide/Gagasan seperti ini sebagai Ide/Gagasan-Kompleks. Pandangannya adalah bahwa Ide/Gagasan-Kompleks merupakan produk menggabungkan Ide/Gagasan-Sederhana kita bersama dalam berbagai cara. Misalnya, Ide/Gagasan-Kompleks saya dari segelas jus jeruk terdiri dari berbagai Ide/Gagasan-Sederhana ( warna oranye, perasaan sejuk, rasa manis tertentu, rasa asam tertentu, dan sebagainya ) yang digabungkan menjadi Satu-Objek. Dengan demikian, Locke percaya bahwa Ide/Gagasan kita Bersifat-Komposisi. Ide/Gagasan-Sederhana digabungkan untuk membentuk Ide/Gagasan-Kompleks. Dan Ide/Gagasan-Kompleks ini dapat dikombinasikan untuk membentuk Ide/Gagasan-Yang-Lebih-Kompleks-Lagi.

Kita sekarang berada dalam posisi untuk memahami karakter Empirisme Locke. Dia berkomitmen pada pandangan bahwa semua ide/gagasan kita, semua hal yang dapat kita pikirkan, dapat dipecah menjadi ide/gagasan sederhana yang diterima/ditangkap melaui pengalaman. Sebagian besar Buku II dikhususkan untuk membuat Empirisme ini masuk akal. Locke melakukan ini dengan pemeriksaan terhadap berbagai kemampuan yang dimiliki oleh Pikiran manusia seperti memori, abstraksi, kemauan, dan lain sebagainya dan dengan menawarkan sebuah penjelasan tentang bagaimana ide/gagasan yang membingungkan seperti Ruang, Tak terbatas, Tuhan, dan Sebab-Akibat dapat dibangun dengan hanya menggunakan ide/gagasan sederhana yang diterima/ditangkap melalui pengalaman.

Ide/gagasan kompleks kita dikelompokkan menjadi tiga kelompok yang berbeda yaitu: Zat/Subtansi, Mode, dan Koneksi/Relasi/Hubungan. Ide/gagasan tentang Zat adalah ide/gagasan dari sesuatu yang dianggap ada secara mandiri. Benda biasa seperti meja, domba, dan pegunungan termasuk dalam kelompok ini. Tapi ada juga ide/gagasan Zat Kolektif, yang terdiri dari Zat Individu yang dianggap membentuk sebuah keseluruhan (totalitas). Sekelompok bangunan individu bisa dianggap sebagai kota. Dan sekelompok pria dan wanita individual bisa dianggap sebagai tentara. Sebagai tambahan untuk menggambarkan cara kita memikirkan Zat Individual, Locke juga memiliki diskusi menarik tentang Zat/Substansi secara umum. Terbuat dari apakah suatu zat tertentu seperti sepatu dan sendok ? Kita bisa menjawabnya terbuat dari kulit dan logam. Tapi pertanyaannya bisa diulang, terbuat dari apakah kulit dan logam itu ? Kita mungkin menjawab bahwa mereka terbuat dari materi. Tetapi bahkan di sini, Locke berpikir kita bisa bertanya materi itu dibuat dari apa ? Apa yang menimbulkan sifat-sifat pada materi ? Locke mengklaim bahwa kita tidak memiliki ide/gagasan yang sangat jelas di sini. Jadi ide/gagasan kita tentang Zat/Substansi akan selalu agak mebingungkan karena kita tidak benar-benar tahu apa yang berdiri di bawah, mendukung, atau memunculkan sifat yang dapat diamati seperti perluasan dan kepadatan (soliditas).

Ide/gagasan Mode adalah ide/gagasan tentang hal-hal yang bergantung pada Zat/Substansi melalui berbagai cara. Secara umum, kategori taksonomi ini bisa agak rumit dan menipu. Ini tampaknya tidak memiliki hubungan paralel yang jelas dengan metafisika kontemporer, dan kadang-kadang dianggap hanya kategori menangkap semua (catch-all) untuk hal-hal yang bukan merupakan Zat/Substansi atau Koneksi/Relasi/Hubungan. Tapi ada baiknya memikirkan Mode sebagai fitur/sifat suatu Zat/Substansi. Mode adalah :

" Ide/gagasan kompleks seperti itu, yang bagaimanapun majemuk, di dalamnya tidak mengandung sesuatu yang dianggap menyusun dirinya sendiri, tetapi mengandung sesuatu yang dianggap Tergantungan pada Zat/Substansi, atau suatu Pengaruh dari Zat/Substansi. " (2.12.4, 165).

Mode terdapat dalam dua jenis: Sederhana dan Campuran. Mode Sederhana dibangun dengan menggabungkan banyak jenis ide/gagasan tungal dan sederhana secara bersama-sama. Misalnya, Locke percaya ada ide/gagasan sederhana tentang kesatuan. Ide/gagasan kompleks kita tentang nomor tujuh, misalnya, adalah Mode Sederhana dan dibangun dengan menggabungkan tujuh ide/gagasan Sederhana tentang kesatuan secara bersama. Locke menggunakan kategori ini untuk menjelaskan bagaimana kita memikirkan sejumlah topik yang berkaitan dengan jumlah, ruang, waktu, kesenangan dan rasa sakit, dan kognisi. Mode Campuran, di sisi lain, melibatkan gabungan ide/gagasan Sederhana lebih dari satu jenis. Banyak sekali ide/gagasan masuk dalam kategori ini. Tapi yang terpenting adalah ide/gagasan moral. Ide/gagasan kita tentang pencurian, pembunuhan, janji, tugas, dan sejenisnya semua dianggap sebagai Mode Campuran.

Ide/gagasan Koneksi/Relasi/Hubungan adalah ide/gagasan yang melibatkan lebih dari satu Zat/Substansi. Ide/gagasan saya tentang suami, misalnya, lebih dari sekadar ide/gagasan seseorang. Ini juga harus mencakup ide/gagasan tentang Zat/Substansi lain, yaitu ide/gagasan tentang pasangan pria itu. Locke ingin menunjukkan bahwa pemikiran kita lebih banyak melibatkan hubungan daripada yang mungkin kita pikirkan sebelumnya. Misalnya, ketika saya memikirkan Elizabeth II sebagai Ratu Inggris, pemikiran saya benar-benar melibatkan hubungan, karena saya tidak dapat benar-benar menganggap Elizabeth sebagai ratu tanpa mengandung pengertian dia memiliki hubungan kedaulatan tertentu dengan beberapa subjek (zat individual seperti David Beckham Dan JK Rowling). Locke kemudian mengeksplorasi peran yang dimiliki hubungan dalam pemikiran kita tentang Identitas Sebab-Akibat, Ruang, Waktu, Moralitas, dan lain-lain yang sangat terkenal.

Sepanjang pembahasannya tentang berbagai jenis ide/gagasan kompleks, Locke sangat ingin menekankan bahwa semua ide/gagasan kita pada akhirnya dapat dipecah menjadi ide/gagasan sederhana yang diterima melalui Sensasi dan Refleksi. Dengan kata lain, Locke sangat menyadari bahwa keberhasilan Teori Empiris tentang Pikiran bergantung pada kemampuannya untuk menjelaskan semua isi Pikiran kita. Apakah Locke berhasil atau tidak adalah masalah perdebatan. Pada beberapa kesempatan, analisis yang dia berikan tentang bagaimana ide/gagasan yang sangat kompleks dapat dibangun hanya dengan ide/gagasan sederhana adalah tidak jelas dan mengharuskan pembaca untuk mengisi beberapa celah. Dan para pengamat/komentator juga menyarankan bahwa beberapa ide/gagasan sederhana yang dikemukakan Locke, misalnya ide/gagasan sederhana tentang kekuatan dan kesatuan, nampaknya bukan komponen nyata dari pengalaman fenomenologis kita.

Buku II ditutup dengan sejumlah bab yang dirancang untuk membantu kita mengevaluasi kualitas ide/gagasan kita. Menurut Lockeide/gagasan kita akan lebih baik, sejauh ide/gagasan itu Jelas, Berbeda, Nyata, Memadai dan Benar. Ide/gagasan kita akan lebih buruk sejauh Tidak Jelas, Membingungkan, Khayal, Tidak Memadai dan Salah. Kejelasan dan Ketidakjelasan dijelaskan melalui analogi penglihatan. Ide/gagasan yang Jelas, seperti gambar yang jernih, renyah dan segar, tidak pudar atau berkurang seperti ide/gagasan yang tidak jelas (atau gambar yang kabur). Perbedaan dan Membingungkan berhubungan dengan individualasi ide/gagasan. Ide/gagasan yang Berbeda bila hanya ada satu kata yang sesuai untuk mendeskripsikan ide/gagasan itu. Ide/gagasan yang Membingungkan adalah sesuatu yang lebih dari satu kata dapat diterapkan dengan benar atau yang tidak memiliki korelasi yang jelas dan konsisten dengan satu kata tertentu. Untuk menggunakan salah satu contoh Locke, ide/gagasan seekor Macan Tutul sebagai binatang buas dengan bintik-bintik akan membingungkan. Hal ini tidak berbeda karena ada kata Lynx (yang juga binatang buas dengan bintik-bintik) yang bisa diterapkan untuk ide/gagasan itu semudah kata Macan TutulIde/gagasan Nyata adalah ide/gagasan yang memiliki "dasar di alam" sedangkan ide/gagasan Khayal adalah ide/gagasan yang diciptakan dengan imajinasi. Misalnya, ide/gagasan kita tentang seekor Kuda merupakan ide/gagasan Nyata dan ide/gagasan kita tentang Unicorn akan sangat Khayal. Memadai dan Tidak Memadai berkaitan dengan seberapa baik ide/gagasan sesuai dengan pola yang mereka gunakan. Ide/gagasan yang Memadai secara sempurna mewakili hal yang dimaksudkan untuk digambarkan. Ide/gagasan yang Tidak Memadai gagal melakukan hal ini. Ide/gagasan Benar saat pikiran memahami ide/gagasan itu dengan cara yang benar sesuai dengan praktik linguistik dan cara dunia terstruktur. Mereka salah saat pikiran salah memahami mereka di sepanjang garis ini.

Dalam bab-bab ini Locke juga menjelaskan kategori ide/gagasan mana yang lebih baik atau lebih buruk menurut sistem evaluatif ini. Ide/gagasan sederhana bagus sekali. Karena benda langsung memproduksinya, dalam Pikiran mereka, cenderung Jelas, Berbeda, dan Sebagainya. Ide/gagasan Mode dan Koneksi/Relasi/Hubungan juga cenderung berjalan sangat baik, namun dengan alasan yang berbeda. Locke berpikir bahwa arketipe ide/gagasan ini ada di Pikiran dan bukan di dunia. Dengan demikian, mudah bagi ide/gagasan ini untuk menjadi baik karena Pikiran memiliki pengertian yang Jelas tentang apa ide/gagasan seharusnya seperti saat mengkonstruksinya. Sebaliknya, ide/gagasan Zat/Substansi cenderung sangat buruk. Arketipe untuk ide/gagasan ini adalah benda di dunia luar. Karena akses perseptual kita terhadap benda-benda ini terbatas dalam beberapa cara dan karena benda-benda ini begitu rumit, ide/gagasan Zat/Substansi cenderung Membingungkan, Tidak Memadai, Salah, dan Sebagainya.


d. Bahasa

Buku III dari karya Essay membahas Bahasa. Locke mengakui bahwa topik ini adalah sesuatu yang menyimpang. Dia awalnya tidak merencanakan topik Bahasa untuk disertakan dalam keseluruhan buku Essay. Tetapi dia segera menyadari bahwa Bahasa memainkan peran penting dalam kehidupan kognitif kita. Buku III dimulai dengan mencatat hal ini dan dengan membahas sifat dan peran Bahasa yang tepat. Tapi sebagian besar Buku III dikhususkan untuk memberantas penyalahgunaan Bahasa. Locke percaya bahwa penggunaan Bahasa yang tidak tepat merupakan salah satu kerumitan/hambatan terbesar dalam Pengetahuan dan Pemikiran yang Jelas. Dia menawarkan diagnosa masalah yang disebabkan oleh Bahasa dan memberi rekomendasi untuk menghindari masalah ini.

Locke percaya bahwa Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Secara khusus, Locke berpikir bahwa kita mempunyai keinginan untuk mengkomunikasikan ide/gagasan kita, isi Pikiran kita. Dari sini, inilah langkah singkat untuk berpandangan bahwa :

" Kata-kata sebagai penanda utama atau langsung, tidak berdiri di atas sesuatu, tetapi Ide/Gagasan dalam Pikiran seseorang yang menggunakannya. " (3.2.2, 405).

Ketika seorang agen mengucapkan kata Emas, dia mengacu pada gagasannya tentang zat/substansi berharga yang mengkilap, kekuningan dan mudah dibentuk. Ketika dia mengucapkan kata Wortel, dia mengacu pada gagasannya tentang sayuran berwarna oranye, panjang, kurus, yang tumbuh di bawah tanah. Locke, tentu saja, sadar bahwa nama-nama yang kita pilih untuk ide/gagasan ini adalah acak/sewenang-wenang dan hanya merupakan masalah konvensi sosial saja.

Meskipun penggunaan kata-kata utamanya mengacu pada ide/gagasan di dalam Pikiran pembicaranya, Locke juga berpendapat kata-kata itu mempunyai apa yang disebutnya sebagai Referensi Rahasia pada dua hal berbeda. Pertama, manusia juga menginginkan kata-kata mereka mengacu pada ide/gagasan yang sesuai/sama dengan ide/gagasan yang ada di benak manusia lainnya. Ketika Smith mengatakan Wortel, dalam pendengaran Jones harapannya adalah Jones juga memiliki ide/gagasan tentang sayuran yang panjang, kurus berwarna oranye dan dengan mengatakan Wortel akan membawa ide/gagasan itu ke dalam benak Jones. Lagi pula, komunikasi mustahil tanpa anggapan bahwa kata-kata yang kita ucapkan sesuai/sama dengan ide/gagasan yang ada di benak orang lain. Kedua, manusia mengira bahwa kata-kata berarti menunjukan benda-benda di dunia. Ketika Smith mengatakan Wortel dia ingin merujuk lebih dari sekadar idenya/gagasannya, dia juga ingin merujuk pada benda kurus yang panjang itu sendiri. Tapi Locke curiga dengan dua cara yang berbeda ini sebagai  penanda pemahaman. Secara khusus, menurutnya yang terakhir adalah tidak sah.

Setelah membahas fitur dasar Bahasa dan Referensi, Locke selanjutnya membahas kasus-kasus spesifik dari Koneksi/Relasi/Hubungan antara ide/gagasan dengan kata-kata : kata-kata yang digunakan untuk ide/gagasan sederhana, kata-kata yang digunakan untuk mode, kata-kata yang digunakan untuk zat/substansi, bagaimana cara kata tunggal dapat merujuk pada banyak ide/gagasan, dan sebagainya. Ada juga bab menarik tentang Partikel. Ini adalah kata-kata yang tidak mengacu pada sebuah ide/gagasan melainkan mengacu pada Koneksi/Relasi/Hubungan tertentu yang ada di antara ide/gagasan. Misalnya, jika saya mengatakan " Sekretariat adalah berwarna coklat ", kata "Sekretariat" mengacu pada ide/gagasan saya tentang kuda pacuan tertentu, dan "coklat" mengacu pada ide/gagasan saya tentang warna tertentu, namun kata "adalah" melakukan sesuatu yang berbeda. Kata itu adalah sebuah Partikel dan menunjukkan bahwa saya mengungkapkan sesuatu tentang Koneksi/Relasi/Hubungan antara ide/gagasan saya tentang Sekretariat dan Cokelat dan menyarankan agar mereka terhubung dengan cara tertentu. Partikel lainnya termasuk kata-kata seperti "dan", "tapi", "karenanya", dan sebagainya.

Seperti disebutkan di atas, masalah Bahasa menjadi perhatian utama Buku III. Locke berpikir bahwa Bahasa bisa mengarah pada kebingungan dan kesalahpahaman karena sejumlah alasan. Penandaan menggunakan kata-kata itu adalah acak/sewenang-wenang, bukan alami, dan ini berarti sulit untuk memahami kata-kata tertentu yang mengacu pada ide/gagasan tertentu yang mana. Banyak dari kata-kata kita berarti ide/gagasan yang rumit atau sulit didapat, atau keduanya. Begitu banyak orang akan berjuang untuk menggunakan kata-kata itu dengan tepat. Dan, dalam beberapa kasus, orang bahkan akan menggunakan kata-kata yang tidak memiliki referensi pada ide/gagasan yang sesuai atau mengacu pada ide/gagasan yang sangat membingungkan dan tidak memadai. Locke mengklaim bahwa ini diperparah oleh kenyataan bahwa kita sering diajarkan kata-kata sebelum kita tahu apa arti kata tersebut. Seorang anak, misalnya, mungkin diajarkan kata "pemerintah" di usia muda, namun akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membentuk ide/gagasan yang jelas tentang pemerintah dan bagaimana mereka beroperasi. Orang juga sering menggunakan kata-kata yang tidak konsisten atau tidak sesuai dengan maknanya. Akhirnya, beberapa orang disesatkan karena mereka percaya bahwa kata-kata mereka benar-benar menangkap kenyataan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa seseorang secara diam-diam dan salah menggunakan kata-kata mereka untuk merujuk pada objek di dunia luar. Masalahnya adalah bahwa pengetahuan orang mungkin sangat salah tentang seperti apa benda itu.

Locke berpikir bahwa akibat dari semua ini adalah bahwa orang-orang secara serius salah menggunakan Bahasa dan bahwa banyak perdebatan dan diskusi di bidang-bidang penting seperti sains, politik, dan filsafat membingungkan atau hanya terdiri dari perselisihan verbal saja. Locke memberikan sejumlah contoh Bahasa yang menyebabkan masalah : Cartesian menggunakan kata "tubuh" dan "ekstensi" secara bergantian, meskipun kedua ide/gagasan itu berbeda. Ahli fisiologi yang setuju pada semua fakta masih memiliki perdebatan yang panjang karena mereka memiliki pemahaman yang berbeda tentang kata "minuman keras". Filsuf skolastik menggunakan istilah "substansi utama/pertama/tertinggi" ketika mereka tidak dapat benar-benar bisa membingkai ide/gagasan tentang hal semacam itu, dan sebagainya.

Solusi yang disarankan oleh Locke untuk memperbaiki masalah yang diciptakan oleh Bahasa ini, agaknya dapat diprediksi. Tetapi Locke cepat menunjukkan bahwa meski terdengar seperti perbaikan yang mudah, sebenarnya mereka cukup sulit untuk diimplementasikan. Langkah pertama dan paling penting adalah hanya menggunakan kata-kata bila kita memiliki ide/gagasan yang jelas yang dikaitkan denganya. Sekali lagi, ini terdengar mudah, tapi banyak dari kita mungkin benar-benar berjuang untuk menghasilkan ide/gagasan yang jelas yang sesuai dengan istilah sehari-hari seperti "kemuliaan" atau "fasis". Kita juga harus berusaha untuk memastikan bahwa ide/gagasan yang terkait dengan istilah adalah selengkap mungkin. Kita harus berusaha untuk memastikan bahwa kita menggunakan kata-kata secara konsisten dan tidak mengesampingkan. Setiap kali kita mengucapkan sepatah kata pun, kita harus menggunakannya untuk menandakan satu dan gagasan yang sama. Akhirnya, kita harus mengkomunikasikan definisi kata-kata kita kepada orang lain.


e. Penjelasan Pengetahuan

Dalam Buku IV, setelah menjelaskan bagaimana Pikiran dilengkapi dengan ide/gagasan yang dimilikinya, Locke selanjutnya berbicara tentang Pengetahuan dan Kepercayaan. Tempat yang baik untuk memulai adalah dengan kutipan dari awal Buku IV :

" Bagiku Pengetahuan kemudian sepertinya tidak lain hanyalah persepsi tentang Koneksi/Relasi/Hubungan dan Kesepakatan atau Ketidaksepakatan dan Penolakan dari Ide/Gagasan kita. Dimana Persepsi ini ada, di sana ada Pengetahuan, dan di mana tidak ada persepsi ini, meskipun kita mungkin mengkhayalkan, menebak, atau percaya mengenai sesuatu, namun kita selalu kekurangan pengetahuan. " (4.2.2, 525).

Locke menghabiskan bagian pertama dari Buku IV untuk mengklarifikasi dan mengeksplorasi konsepsi Pengetahuan ini. Bagian kedua berfokus pada bagaimana kita harus memisahkan Kepercayaan pada kasus-kasus di mana kita tidak/kurang memiliki pengetahuan tentangnya.

Apa maksud Locke dengan "Koneksi/Relasi/Hubungan dan Kesepakatan" dan "Ketidaksepakatan dan Penolakan" dari ide/gagasan kita ? Beberapa contoh mungkin bisa membantu. Bawalah ide/gagasan Anda tentang putih dan ide/gagasan hitam ke dalam pikiran Anda. Locke berpikir bahwa setelah melakukan ini, Anda akan segera menangkap bahwa mereka berbeda, mereka " bertentangan (tidak sepakat) ". Pada saat Anda menangkap Ketidaksepakatan ini, Anda tahu fakta bahwa putih bukanlah hitam. Mereka yang mengenal geografi Amerika akan tahu bahwa Boise ada di Idaho. Pada catatan Pengetahuan Locke, ini berarti bahwa mereka dapat menangkap adanya Koneksi/Relasi/Hubungan tertentu yang terjadi antara ide/gagasan mereka tentang Idaho dan ide/gagasan mereka tentang Boise. Locke menghitung ada empat dimensi di mana mungkin ada semacam Kesepakatan atau Ketidaksepakatan di antara ide/gagasan ini. Pertama, kita bisa menangkap ketika dua ide/gagasan Identik atau Tidak Identik. Misalnya, mengetahui bahwa rasa manis bukanlah kepahitan ketika menangkap bahwa ide/gagasan tentang manis tidak Identik dengan ide/gagasan kepahitan. Kedua, kita bisa menangkap Koneksi/Relasi/Hubungan yang ada di antara ide/gagasan. Misalnya, mengetahui bahwa 7 lebih besar dari 3 ketika menangkap di sana ada Koneksi/Relasi/Hubungan ukuran yang lebih besar dan lebih kecil diantara kedua ide/gagasan tersebut. Ketiga, kita bisa menangkap ketika ide/gagasan kita tentang sifat/fitur tertentu menempel/menyertai ide/gagasan kita tentang sesuatu benda. Jika saya tahu bahwa es itu dingin, ini karena saya menangkap bahwa ide/gagasan saya tentang dingin selalu menyertai ide/gagasan saya tentang es. Keempat, kita bisa menangkap ketika eksistensi sesuai dengan ide/gagasan tertentu. Saya dapat mengetahui jenis keempat ini ketika, misalnya, saya melakukan cogito dan mengenali Koneksi/Relasi/Hubungan khusus antara ide/gagasan saya tentang diri saya dan ide/gagasan keberadaan saya. Locke berpikir bahwa semua Pengetahuan kita terdiri dari Kesepakatan atau Ketidaksepakatan salah satu dari ke empat jenis hubungan ini.

Setelah merinci jenis hubungan antara ide/gagasan yang menyusun pengetahuan Locke selanjutnya membahas tiga Derajat/Tingkatan Pengetahuan dalam 4.2. Derajat/Tingkatan Pengetahuan ini tampaknya terdiri dari berbagai cara untuk mengetahui sesuatu. Tingkatan Pertama Pengetahuan Locke menyebutnya Pengetahuan Intuitif. Seorang agen memiliki Pengetahuan Intuitif ketika dia secara langsung menangkap Koneksi/Relasi/Hubungan antara dua ide/gagasan. Ini adalah jenis Pengetahuan terbaik, seperti yang dikatakan Locke :

" Semacam Kebenaran, Pikiran menangkap pada pandangan pertama ide/gagasan sekaligus, dengan Intuisi yang telanjang, tanpa adanya campur tangan dari ide/gagasan yang lain. Dan Pengetahuan seperti ini adalah yang paling jelas dan paling pasti, yang dimiliki oleh manusia. " (4.2.1, 531).

Tingkatan Pengetahuan kedua disebut Demonstratif. Seringkali tidak mungkin untuk menangkap Koneksi/Relasi/Hubungan langsung antara dua ide/gagasan. Sebagai contoh, kebanyakan dari kita tidak dapat mengatakan bahwa jumlah tiga sudut interior segitiga sama dengan dua sudut siku-siku hanya dengan melihatnya. Tapi kebanyakan dari kita, dengan bantuan seorang guru matematika, dapat dibuat untuk melihat bahwa itu adalah sama 180 derajat dengan bukti atau demonstrasi geometris. Inilah model untuk Pengetahuan Demonstratif. Bahkan jika seseorang tidak dapat secara langsung memahami hubungan antara ide/gagasan-X dan ide/gagasan-Y orang mungkin bisa menangkap Koneksi/Relasi/Hubungan secara tidak langsung melalui ide/gagasan-A dan ide/gagasan-B. Hal ini akan dimungkinkan jika agen memiliki Pengetahuan Intuitif tentang hubungan antara X dan A, antara A dan B, dan kemudian antara B dan Y. Oleh karena itu, Pengetahuan Demonstratif terdiri dari rangkaian Koneksi/Relasi/Hubungan yang masing-masing diketahui secara Intuitif.

Tingkatan ketiga Pengetahuan disebut Pengetahuan Sensitif dan telah menjadi sumber perdebatan dan kebingungan yang cukup besar di kalangan pengamat/komentator terhadap Locke. Untuk satu hal, Locke tidak jelas mengenai apakah Pengetahuan Sensitif dapat dianggap sebagai Pengetahuan. Dia menulis bahwa Pengetahuan Intuitif dan Demonstratif adalah yang berbicara dengan memadai, satu-satunya bentuk pengetahuan, tetapi :

" Sesungguhnya ada Persepsi Pikiran lain ... yang melampaui dinding probabilitas barangkali, namun tidak mencapai tingkatan yang sempurna/tepat dari derajat Kepastian yang akan dicapai, yang lewat atas nama Pengetahuan. "(4.2.14, 537).

Pengetahuan Sensitif  berkaitan dengan Koneksi/Relasi/Hubungan antara ide/gagasan dengan objek di dunia luar yang memproduksinya. Locke mengklaim bahwa kita dapat yakin bahwa ketika kita menangkap sesuatu, misalnya sebuah jeruk, ada sebuah objek di dunia luar yang bertanggung jawab atas Sensasi ini. Bagian dari klaim Locke menyatakan ada perbedaan kualitatif yang serius antara menggigit jeruk dengan mengingat menggigit jeruk. Ada sesuatu dalam pengalaman fenomenologis dari yang pertama (menggigit jeruk) yang meyakinkan/memastikan kita mengacu pada objek yang sesuai di dunia luar.

Locke menghabiskan cukup banyak waktu di Buku IV untuk menanggapi kekhawatiran bahwa dia seorang Skeptis atau bahwa pengetahuannya, dengan penekanan pada ide/gagasan, gagal merespons dunia luar. Kekhawatiran umum terhadap Locke cukup sederhana. Locke tampaknya mengesampingkan pendapat bahwa kita dapat mengetahui tentang dunia luar, dengan mengklaim bahwa ide/gagasan adalah satu-satunya hal yang dimiliki manusia untuk mengakses Epistemis objek dunia luar, dan dengan mengklaim bahwa pengetahuan hanya berkaitan dengan ide/gagasan kita. Seorang pengikut Locke akan terjebak di balik "kerudung ide/gagasan". Jadi, kita tidak dapat memiliki kepastian bahwa ide/gagasan kita memberi kita informasi yang andal/terpercaya tentang dunia luar. Kita tidak bisa tahu ide/gagasan apa untuk menyerupai atau mewakili suatu objek dunia luar. Dan kita tidak tahu, tanpa kemampuan untuk melangkah keluar dari Pikiran kita sendiri, apakah ide/gagasan kita melakukan ini dengan andal. Kritik ini secara historis dianggap membahayakan keseluruhan proyek Locke. Penilaian yang mudah diingat oleh Gilbert Ryle adalah bahwa :

" hampir semua siswa filsafat muda dapat sekaligus tidak dapat menolak terhadap esai seluruh Teori Pengetahuan Locke. "

Mahasiswa beasiswa baru telah jauh lebih bersimpati terhadap Locke. Tetapi masalah utamanya masih tetap menekan.

Perdebatan tentang pemahaman Pengetahuan Sensitif yang benar jelas penting saat mempertimbangkan isu-isu ini. Sekilas pada awalnya, Koneksi/Relasi/Hubungan yang terlibat dalam Pengetahuan Sensitif  nampaknya merupakan Koneksi/Relasi/Hubungan antara ide/gagasan dan objek fisik di dunia luar. Tetapi, jika pembacaan ini benar, maka menjadi sulit untuk memahami banyak bab/bagian di mana Locke menegaskan bahwa Pengetahuan adalah Koneksi/Relasi/Hubungan yang hanya ada di antara ide/gagasan. Juga relevan adalah perdebatan tentang bagaimana memahami ide/gagasan Lockean dengan benar. Telah disebutkan di atas bahwa meskipun banyak yang memahami ide/gagasan sebagai Objek Mental, beberapa orang memahaminya sebagai Tindakan Mental. Sementara sebagian besar teks tampaknya mendukung penafsiran pertama, nampaknya penafsiran kedua memiliki keuntungan yang signifikan saat menanggapi kekhawatiran Skeptis ini. Alasannya adalah bahwa Koneksi/Relasi/Hubungan antara ide/gagasan dan objek dunia luar dibangun dengan tepat ke dalam definisi sebuah ide/gagasan. Sebuah ide/gagasan hanyalah sebuah persepsi tentang objek dunia eksternal.

Meskipun demikian, perdebatan yang dibahas dalam paragraf sebelumnya mampu diselesaikan, ada konsensus di antara para pengamat/komentator bahwa Locke percaya bahwa lingkup pemahaman manusia adalah sangat sempit. Manusia tidak mampu memiliki banyak Pengetahuan. Locke membahas hal ini dalam bab 4.3, sebuah bab berjudul " Luas Pengetahuan Manusia ". Fakta bahwa Pengetahuan kita sangat terbatas seharusnya tidaklah mengherankan. Kita telah membahas bagaimana ide/gagasan kita tentang Zat/Substansi adalah bermasalah. Dan kita baru saja melihat bahwa kita tidak memiliki pemahaman yang sebenarnya tentang hubungan antara ide/gagasan dengan objek yang menghasilkannya.

Meskipun demikian, berita baiknya adalah bahwa walaupun Pengetahuan kita mungkin tidak terlalu luas, ini cukup untuk kebutuhan kita. Metafora bahari Locke yang mengesankan menyatakan bahwa :

" Sangatlah berguna bagi Pelaut untuk mengetahui panjang batas garis pantai, meskipun dia tidak dapat menemukan semua kedalaman Samudra. "

" Sangatlah baik dia mengetahui, cukup dalam untuk mencapai dasar, di tempat seperti itu, seperti pentingnya untuk mengarahkan Pelayarannya, dan memperingatkannya agar tidak melaju ke lautan dangkal, yang bisa menghancurkannya. Urusan kita di sini bukan untuk mengetahui semua hal, tapi hal-hal yang menyangkut Pedoman laku kita. " (1.1.6, 46).

Locke berpikir bahwa kita memiliki cukup Pengetahuan untuk menjalani kehidupan yang nyaman di Bumi, untuk menyadari bahwa ada Tuhan, untuk memahami moralitas dan berperilaku pantas dan untuk mendapatkan keselamatan. Pengetahuan kita tentang moralitas, khususnya, sangat bagus. Locke bahkan menyarankan agar kita mengembangkan sistem moralitas yang bisa dibuktikan seperti sistem geometri Euclid yang bisa dibuktikan. Hal ini dimungkinkan karena ide/gagasan moral kita adalah ide/gagasan mode, bukan ide/gagasan tentang zat/substansi. Dan ide/gagasan mode kita jauh lebih baik pada skema evaluatif Locke daripada ide/gagasan zat/substansi kita. Akhirnya, sementara batas Pengetahuan kita mungkin mengecewakan, Locke mencatat bahwa mengenali batas-batas ini penting dan berguna sejauh ini akan membantu kita untuk mengatur penyelidikan intelektual kita dengan lebih baik. Kita akan diselamatkan dari penyelidikan pertanyaan yang tidak dapat kita ketahui jawabannya dan dapat memfokuskan usaha kita ke bidang-bidang dimana kemajuan Pengetahuan dimungkinkan.

Salah satu keuntungan dari penilaian Locke yang agak suram terhadap lingkup Pengetahuan kita adalah bahwa hal itu menyebabkan dia berfokus pada area yang kurang dihargai oleh banyak orang sezamannya. Inilah arena Penilaian/Judgment atau Pendapat/Opini, keadaan Percaya yang jatuh ke keadaan kurang Pengetahuan. Mengingat bahwa kita memiliki sedikit Pengetahuan (bahwa kita dapat yakin sedikit sekali), realitas adanya suatu kemungkinan/probabilitas menjadi sangat penting. Ingatlah bahwa Pengetahuan itu terdiri dari Kesepakatan atau Ketidaksepakatan di antara dua ide/gagasan. Kepercayaan yang menjatuhkan ke keadaan kurang Pengetahuan (penilaian/judgment atau pendapat/opini) terdiri dari praduga Kesepakatan atau Ketidaksepakatan antara dua ide/gagasan. Perhatikan sebuah contoh: Saya tidak sepenuhnya yakin siapa Perdana Menteri Kanada itu, tetapi saya agak yakin dia adalah Stephen Harper. Klaim Locke adalah bahwa dalam Penilaian bahwa PM Kanada adalah Stephen Harper, saya bertindak seolah-olah ada hubungan antara dua ide/gagasan tersebut. Saya tidak secara langsung menangkap Koneksi/Relasi/Hubungan antara ide/gagasan tentang Stephen Harper dan ide/gagasan saya tentang PM Kanada, namun saya menduga/mengira itu ada. Setelah menawarkan penjelasan tentang Penilaian/Judgment ini, Locke menawarkan analisis tentang bagaimana dan mengapa kita membentuk Pendapat/Opini yang kita lakukan dan menawarkan beberapa rekomendasi untuk membentuk pendapat kita secara bertanggung jawab. Ini termasuk diagnosis kesalahan yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan Penilaian/Judgment, sebuah diskusi tentang berbeda tingkat persetujuan, dan diskusi menarik tentang nilai epistemis dari suatu kesaksian.


Sumber :
http://www.iep.utm.edu/locke/#H1
Pemahaman Pribadi


No comments:

Post a Comment