Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls
Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...
-
Socrates adalah satu diantara sedikit orang yang bisa dikatakan sangat berpengaruh membentuk peradaban dan perkembangan intelektual dun...
-
Adalah hal biasa untuk menganggap bahwa ada Perbedaan-Signifikan antara Etika-Kuno dan Moralitas-Modern . Misalnya, tampak terlihat ad...
-
Menarik untuk menyimak pendapat terhadap persoalan kontemporer dari pengamat yang berada di dalam arus tradisi pemikiran akademik dalam ...
-
“Hume adalah politik kami, Hume adalah perdagangan kami, Hume adalah filsafat kami, Hume adalah agama kami”. Pernyataan oleh filsuf ab...
-
John Locke adalah salah satu filsuf dan teoritikus politik paling terkenal di abad ke-17. Dia sering dianggap sebagai pendiri aliran pe...
-
Aristoteles dan ahli dialektika abad pertengahan pengikutnya menetapkan satu bentuk argumen yang diterima cukup luas, meski terbatas, ...
-
Keadilan merupakan salah-satu dari sejumlah konsep moral dan politik yang paling-penting. Kata 'justice' berasal dari bahasa l...
-
Hume berpendapat Kesadaran-Mental ( Mind ) manusia tersusun dari Persepsi-Mental atau Objek-Mental yang terdapat di dalamnya. S...
-
Hidupmu tragis, engkau tau ! Tapi kau takkan berlari karena hidup bukan untuk dihindari tapi dijalani. Engkau sadar, kau berada diseki...
-
René Descartes sering dinilai sebagai " bapak-filsafat-modern ". Gelar ini dibenarkan karena dia terputus dengan filsafat-...
Thursday, December 26, 2019
Bersamamu
Dengarkah ?
Batu batu teriak memekak
Ya, kakimu ! kakiku !
Menginjak seraya tergelak
Ringan, mata memaling muka
Sekuat nyali melolong tinggi
Ceria hati tega berlalu
Kita, terlalu bahagia !
Terganggukah ?
Berisik kerikil, keruh mengaduh
Berserak serak marah !
Mengamuk geram !
Nyatanya
Kita beralih ke bunga !
Berlimpah warna, ucapmu malu
Lembut mendekap, menarik syahdu
Heii, kupu indah ! kejutmu lalu
Nyaris berlari kita memburu
Riang derap tawa dipacu
Berebut tangan, merengkuh rindu
Perdulikah ?
Desir pasir meratap perih
Berhambur iba, meruntuh pedih
Sedih bersimpuh, merintih lirih
Akhh ! rupa kita berpura tuli
Berkali pula batin membuta
Cukuplah berdua, bisikmu gila !
Di bawah sana, biarlah merana !
Bekasi, 29 Desember 2019
Wednesday, December 18, 2019
Mereka
Pada awalnya pagi,
Menatap puncak, menjulang di ketinggian sana
Cemas berkerumun
Di belakang, keras orang orang berbisik
Senyum ramah, mengiris sinis
Berdirilah, membusung dada
Setapak demi setapak terseok
Melangkah, merambat
Mendaki tiada henti
Terpeleset, terpelanting,
Terluka sendiri..
Jatuh, menurun berulang kali
Riuh girang, mereka bergelak tawa !
Pada akhir, sore menjelang
Remang di puncak, sepi sendirian
Diam..
Sekuntum bunga kupetik
Tegap, menatap jauh ke bawah sana
Orang orang saling bertepuk tangan
Riang berloncatan, berdekapan
Mereka terus tertawa !
Bisu..
Sejenak sunyi mengisi
Lantang teriakan lalu menggema
Terimalah bunga ini !
Buat kalian !
Tangan ini melempar begitu saja
Pulanglah, teruslah bahagia !
Bawa serta anak istri kalian bahagia !
Bekasi, 19 desember 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)