Keadilan Ala Barat : Filsuf Kontemporer - Rawls

Dari sejak pendiriannya, pemikiran politik Amerika memiliki daya-tahan lama untuk memusatkan perhatian/bahasan pada keadilan. Pembukaan...

Monday, August 14, 2017

Rene Descartes 9 : Sensasi Dan Hasrat


a. Sensasi Dan Hasrat

Dalam karyanya yang diterbitkan terakhir, Passions of the Soul, Descartes memberi penjelasan mengenai bagaimana berbagai gerakan dalam badan menyebabkan munculnya sensasi-dan-hasrat di dalam jiwa.

Dia memulai dengan melakukan beberapa pengamatan terhadap hubungan-pikiran-dan-badan.

Descartes menyatakan bahwa :

" Keseluruhan-pikiran berada di dalam keseluruhan-badan dan keseluruhan-pikiran berada di dalam setiap-bagian-bagian-nya. "

Tempat-duduk-utama-nya berada di dalam kelenjar-kecil-dipusat-otak yang sekarang dikenal sebagai kelenjar-pineal.

Descartes tidak menyatakan secara eksplisit tentang apa yang dimaksud dengan :

" Keseluruhan-pikiran berada di dalam keseluruhan-badan dan keseluruhan-pikiran berada di dalam setiap-bagian-bagian-nya " .

Tetapi ini bukan cara yang tidak biasa untuk mencirikan bagaimana jiwa dipersatukan dengan badan pada zaman Descartes.

Inti utamanya adalah jiwa membuat sebuah badan-manusia benar-benar menjadi manusia.

Artinya, jiwa membuat suatu badan-manusia menjadi sebuah badan-manusia-yang-hidup dan bukan hanya sebuah mayat belaka.

Mengingat penggunaan frase ini yang tidak dijelaskan oleh Descartes, adalah masuk-akal untuk menganggap bahwa ia menggunakan frase itu seperti cara orang-orang sezamannya memahaminya.

Sehingga pikiran yang dipersatukan dengan seluruh-badan dan keseluruhan-pikiran berada di dalam setiap-bagian-bagian-nya itu dipahami sebagai jiwa atau prinsip-kehidupan.

Dengan demikian, penyatuan badan dengan jiwa menjadikannya sebagai sebuah badan-manusia-yang-hidup (Descartes menyebutnya badan manusia, dalam surat Descartes kepada Mersenne tertanggal 9 Februari 1645).

Tempat-duduk-utama-nya yang disebut kelenjar-pineal, adalah tempat dimana jiwa melakukan fungsi-fungsi utamanya, merupakan titik dimana pikiran, dalam beberapa hal, dipengaruhi oleh badan.

Descartes mempertahankan lebih jauh pendapatnya bahwa semua sensasi bergantung pada saraf, yang membentang dari otak hingga bagian badan yang paling jauh/luar dalam bentuk serat-kecil yang terbungkus oleh selaput-seperti-pipa.

Serat-serat ini melayang dalam sebuah materi yang sangat bagus yang disebut Descartes sebagai roh-roh hewani.

Hal ini memungkinkan serat-serat ini dapat melayang bebas sehingga apapun yang menyebabkan gerakan sekecil apapun, dimanapun di dalam badan, akan menyebabkan gerakan di bagian otak dimana serat-serat itu tersambung/terpasang.

Berbagai variasi gerakan yang berbeda dari roh-roh hewani menyebabkan berbagai macam sensasi yang berbeda tidak pada bagian badan aslinya yang terkena pengaruh langsung tetapi hanya di otak dan pada akhirnya di kelenjar-pineal.

Dengan demikian, secara tegas dikatakan, rasa-sakit tidak terjadi di jari pada saat jari-kaki terantuk benda keras tetapi hanya di otak.

Hal ini, selanjutnya menyebabkan pelebaran atau penyempitan pori-pori di otak sehingga mengarahkan roh-roh hewani ke berbagai otot dan membuat mereka bergerak.

Misalnya, sensasi dari panas dihasilkan oleh partikel yang tak terlihat dari air mendidih di dalam panci, yang menyebabkan pergerakan roh-roh hewani pada saraf yang berakhir di ujung-tangan.

Roh-roh hewani ini kemudian menggerakkan serat-serat yang membentang sampai ke otak melalui pipa-pipa-saraf yang selanjutnya menyebabkan sensasi rasa-sakit.

Hal ini kemudian menyebabkan berbagai pori-pori menjadi melebar atau menyempit di otak sehingga mengarahkan roh-roh hewani menuju otot-otot lengan dan menyebabkan dengan cepat menggerakkan tangan menjauh dari panas agar bisa menghindarkannya dari bahaya.

Inilah model bagaimana semua sensasi-sensasi terjadi.

Sensasi ini juga bisa menyebabkan emosi atau hasrat tertentu dalam pikiran.

Namun, sensasi yang berbeda tidak menimbulkan hasrat yang berbeda karena perbedaan objek tetapi hanya menimbang sensasi-sensasi itu melalui bermacam cara menjadi bermanfaat, berbahaya atau penting bagi kita.

Dengan demikian, fungsi hasrat adalah untuk memerintahkan jiwa agar menginginkan hal-hal yang berguna dan menahannya/menyimpannya di dalam keinginan.

Selain itu, roh-roh hewani yang sama juga menyebabkan hasrat memerintahkan badan untuk bergerak meraihnya.

Misalnya, pemandangan ruangan pengunjung di sebuah toko es krim, yang disebabkan oleh pergerakan roh-roh hewani pada mata dan melalui saraf lalu menuju otak dan kelenjar-pineal, juga menimbulkan hasrat keinginan untuk bangkit mendekat.

Roh-roh hewani yang sama ini kemudian akan memerintahkan badan untuk bergerak (misalnya berjalan menuju ruangan pengunjung toko es krim) untuk mencapai tujuan makan es krim sehingga memuaskan keinginan itu.

Descartes selanjutnya berpendapat bahwa hanya ada enam hasrat-primitif, yaitu harapan, cinta, kebencian, keinginan, kegembiraan dan kesedihan.

Semua hasrat lainnya tersusun dari beberapa kombinasi hasrat-primitif ini atau merupakan spesies salah satu diantara enam yang umum ini.

Sebagian besar bagian 2 dan 3 dari karyanya Passions of the Soul dikhususkan untuk menjelaskan secara rinci tentang enam hasrat-primitif ini serta spesies-nya masing-masing.


Sumber:
http://www.iep.utm.edu/descarte/#H1
Pemahaman Pribadi


No comments:

Post a Comment